Suara.com - Kenaikan harga beras berimbas pada setiap sektor termasuk usaha warung makan seperti Warung Tegal (Warteg). Salah satunya warteg di Jalan Pesanggrahan, Ciputat, Tangerang Selatan juga terkena imbas atas kenaikan harga beras yang melambung tinggi.
Ipah (38) karyawan Warteg Ibu Mus yang terletak di samping Kampus 1 UIN Jakarta itu pun mengaku harga menu masakan yang dijual di tempatnya itu ikut naik imbas kenaikan harga beras.
"Kalo dulu kan di sini kebanyakan beli Rp3 ribu, ini anak kampus, kalo sekarang mah ga boleh berasnya mahal dibaginya (per porsi) susah," ujar Ipah saat ditemui Suara.com, Rabu (21/02/24).
Menurut Ipah, saat ini untuk bisa mendapatkan satu bungkus nasi tanpa lauk konsumen mesti merogoh kocek hingga Rp7 ribu.
"Kalau ada yang beli nasi putih minimal Rp7 ribu nasi doang," katanya.
Tidak hanya beras, beberapa harga bahan pokok seperti cabai dan bawang juga mengalami kenaikan. Harga cabai saat ini sudah mencapai 90 ribu per kilo, sedangkan sebelumnya harga cabai berada di angka 60 - 55 ribu.
"Naik semua, cabe aja sekarang 90 ribu katanya, tadinya paling Rp60 ribu sampai Rp55 ribu," kata Ipah.
Kenaikan harga bahan pokok saat ini menambah beban masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak mampu menutupi kebutuhan sehari-hari karena pendapatannya yang tidak seimbang dengan pengeluaran.
"Pusing zaman sekarang, yang dadakan nyari (duit) yang kasian, maksudnya kayak kuli bangunan yang tiap hari digaji. Setiap hari digaji paling seratus, misalnya anaknya lima kan gak ketutup," kata dia.
Usai pelaksanan Pemilihan Umum (Pemilu) beberapa waktu lalu, Ipah berharap agar harga sembako dapat segera turun. Ia juga menilai bahwa pendidikan di Indonesia mesti lebih diperhatikan.
"Yang penting harga sembako turun, dah gak usah bantuan-bantuan segala macem, yang bansos yang apa lah. Yang penting sembako turun, pendidikan yang paling utama itu kan gratis," jelasnya. (Muhamad Iqbal Fathurahman)
Berita Terkait
-
Imbas Harga-harga Naik Gak Karuan, Pedagang Nasi di Jakbar Kasihani Para Pembeli: Mereka Juga Orang Kecil!
-
Kisah Kuli Panggul Beras, Angkut Satu Ton Demi 15 Ribu
-
Tetap Raup Cuan saat Harga Beras Meroket, Pedagang di Pasar Grogol Petamburan: Orang kan Perlu Makan
-
Harganya Gak Ngotak Bikin Kabur Pembeli, Pedagang Beras di Jaktim Ngeluh: Keterlauan Banget!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting