Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali turut menanggapi pelantikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN.
Menurut Ali, pengangkatan AHY sebagai menteri menjadi tanda Presiden Joko Widodo ingin membuat situasi di pemerintahan lebih kondusif.
"Ya saya lebih melihat bahwa di akhir pemerintahan Pak Presiden Jokowi ini dia ingin pemerintahan lebih kondusif," ujar Ali sata dihubungi wartawan, Rabu (21/2/2024).
Selain itu, Ali menilai Jokowi ingin meminimalisir dinamika yang terjadi di legislatif di sisa masa jabatannya. Sebab selama ini partai Demokrat yang dipimpin AHY menjadi oposisi pemerintahan Jokowi.
"Dia ingin meminimalisir dinamika di legislatif. Beliau ingin menyelesaikan kerja, dia ingin menyelesaikan kepemimpinan beliau jadi lebih akomodatif menurut saya," ucap Ali.
Lebih lanjut, Ali berpandangan penunjukkan AHY jadi menteri seolah menjadi ancang-ancang posisi penting Demokrat di pemerintahan pasca Pemilu 2024.
"Kemudian 2024 ya paling tidak sudah ada ancang-ancang lah," lanjut Ali.
Seperti diketahui, perwakilan Partai Demokrat yang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 akhirnya kebagian jatah menteri di kabinet Jokowi.
Ketum Demokrat, AHY resmi dilantik nenjadi Menteri ATR/BPN oleh Jokowi di Istana Negara pada hari ini.
Baca Juga: Anies Setuju Usul Ganjar soal Hak Angket, NasDem Khawatir: Kalau Tiba-tiba AMIN Menang Repot
AHY menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang digeser menjadi Menko Polhukam. Setelah resmi dilantik, AHY dan Hadi Tjahjanto mengucap sumpah jabatan di depan Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK