Suara.com - Viral di media sosial sebuah akun yang mengaku pembuat iklan RCTI tahun 90-an di sawah dan stadion yang sempat menimbulkan berbagai pertanyaan.
Bukan tanpa alasan, iklan berdurasi 30 detik itu dibuat dengan rapi seakan-akan direkam oleh kamera drone. Padahal tahun pembuatan iklan tersebut, drone masih sangat jarang di Indonesia, bahkan nyaris belum ada.
Spekulasi pun bermunculan, ada yang menyebut menggunakan burun elang yang telah dilatih. Selain itu ada juga yang menjawab menggunakan helikopter.
Namun jika memang helikopter yang dioperasikan untuk merekam iklan tersebut, mengapa rumput sawah tidak bergoyang, padahal ada scene di mana kamera menyorot detail wajah pemeran di iklan tersebut.
Baca Juga:
Ganjar dan Anies Harus Dengar, Pria Ini Bongkar Kenapa Prabowo-Gibran Bisa Menang
Pertanyaan yang nyaris 20 tahun tak terjawab itu, akhirnya terungkap. Melalui akun X atau Twitter @ipangwahid, Selasa (27/2/2024), ia mengaku sebagai salah satu kru di tim produksi iklan tersebut.
"RCTI OK #2 Sawah. Syutingnya di Pelabuhan Ratu, pakai helikopter dengan kamera film 35mm dipasang di samping body heli. Heli enggak terlalu dekat objek supaya saung enggak tertiup angin," sebut akun yang memiliki nama Irfan Wahid itu.
Ia mengaku bahwa saat mencari lokasi, ia sendiri yang turun dari helikopter dan jalan di pematang sawah. Ia yang mengarahkan artis atau pemainnya.
Komunikasi pun jadi kendala, pasalnya walkie talkie pun tidak begitu familiar saat itu dan Irfan tak bisa berkomunikasi dengan pilot.
"Karena enggak bisa komunikasi dengan pilot/kameramen di helikopter, jadi semuanya pakai insting saja," ujarnya.
Pertanyaan netizen pun semakin membuncah, mengingat adegan para pemain atau artis yang menonton televisi di tengah sawah sangat mustahil ditemukan listrik.
"TV-nya enggak nyala, tapi ditempel green screen," sebut dia.
Di sisi lain, pembuatan iklan tersebut juga melibatkan sutradara dari Inggris, sementara kameramen dari Australia. Ada nama sutradara Mira Lesmana yang saat itu menjadi executive producer.
Sementara Irfan Wahid, merangkap tiga jabatan dalam iklan RCTI baik di sawah, stadion GBK, pasar apung dan juga Rumah Gadang.
Berita Terkait
-
Misteri Saluran Air Sawah Besar: Proyek Gali Gorong-gorong Temukan Kuburan China Kuno Era 1960
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Prabowo Didesak Bagi Tanah 2 Hektare per Petani, Swasembada Pangan Tak Cukup dengan Food Estate
-
Iklan di TV Kini Makin Canggih: Bisa Tertarget Sesuai Profil Penontonnya
-
Baru Sehari Menikah, Amanda Manopo Langsung 'Todong' Bos RCTI Soal Jam Kerja Kenny Austin
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI