Suara.com - Otoritas Israel disebut sepakat untuk tidak melakukan aksi militer di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadan demi membebaskan para sandera yang tersisa di sana, kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Pada 9 Februari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana untuk mengevakuasi penduduk Kota Rafah dan menghancurkan batalion Hamas yang tersisa.
Pada Minggu anggota Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan jika sandera yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan pada awal Ramadan 10 Maret, maka perang di semua wilayah, termasuk di Rafah akan terus berlanjut.
“Terdapat kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan aktivitas selama Ramadan, untuk memberi kami waktu membebaskan semua sandera,” kata Biden saat wawancara dengan NBC News yang dipublikasi pada Senin.
Biden berharap agar kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa tercapai pada 4 Maret mendatang.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Gaza pada 7 Oktober. Akibatnya, 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang lainnya diculik.
Israel lantas melakukan serangan balasan dan memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melancarkan serangan darat yang bertujuan untuk melenyapkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Hingga kini, sedikitnya 29.700 orang di Jalur Gaza tewas, demikian menurut pemerintah setempat.
Pada 24 November tahun lalu, Qatar menjadi mediator Israel dan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata sementara, juga menyangkut pertukaran tawanan perang dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Kekayaan Melimpah Jacob Rothschild, Bankir Yahudi Pendukung Israel
Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember 2023. Sejauh ini, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan Hamas di Gaza. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Usai Starbucks, Gibran Lagi-lagi Keciduk Pakai Brand Pro-Israel Saat Ketemu Prabowo
-
Harga Saham Unilever Cetak Rekor Terburuk Dampak Aksi Boikot Produk Israel
-
Tentara Amerika Tolak Bantu Israel: Saya Tidak Akan Ikut Genosida di Palestina!
-
Diikuti Ribuan Peserta, Acara Run For Palestine Tanamkan Nilai-nilai Kemanusiaan
-
Tentara AS Bakar Diri di Depan Dubes Israel Sambil Teriak Free Palestine
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami