Suara.com - Palestine Red Crescent Society atau PRCS melaporkan hingga kini pihak Israel masih menyandera 14 stafnya yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Dalam akun media sosial X, PRCS mengungkapkan sampai saat ini pihak keluarga dan kolega masih mengkhawatirkan keselamatan para sandera yang sampai saat ini masih menjadi sorotan.
"Israel masih menyandera 14 anggota PRCS, yang keberadaannya masih belum diketahui. Keluarga dan kolega sangat prihatin dengan keselamatan mereka lantaran ada laporan penyiksaan dan perlakuan tidak senonoh berdasarkan kesaksian dari sejumlah rekan yang telah dibebaskan," tulis PRCS di media sosial X pada Selasa (12/3/2024).
Lantaran itu, PRCS meminta komunitas internasional untuk ikut campur tangan dan menekan otoritas Israel agar segera membebaskan tim mereka yang ditahan.
Sebelumnya diberitakan bahwa agresi yang dilakukan Israel merupakan buntut penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh Militan Hamas pada 7 Oktober 2023 silam ke Israel dari Gaza.
Pihak Israel mengklaim peristiwa tersebut mengakibatkan 1.200 orang tewas dan 240 lainnya diculik.
Peristiwa tersebut kemudian dibalas Israel dengan melakukan pengepungan total terhadap Jalur Gaza. Tak hanya itu, mereka juga melancarkan serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan sandera.
Sejak Oktober 2023 hingga saat ini, sedikitnya 31.100 orang di Jalur Gaza telah terbunuh, menurut otoritas setempat.
Sementara itu upaya untuk melakukan gencatan kerap dilakukan.
Baca Juga: Israel Kerahkan Ribuan Polisi Jelang Salat Jumat Masjid Al Aqsa
Kali pertama dilakukan pada 24 November 2024, Qatar menjadi mediator antara Israel dan Hamas dalam mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran tahanan dan sandera, juga pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Selanjutnya, gencatan senjata diperpanjang beberapa kali sampai berakhir pada 1 Desember dan lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Dari Duren Sawit ke Padalarang: Polda Metro Ungkap Penyelundupan Pakaian Bekas Impor 207 Ballpress!
-
Kejuaraan Atletik Asia Tenggara, Sumut Catatkan Rekor Baru
-
Manfaatkan Aset Daerah, Pemprov Sumut Ajukan Ranperda Tambahan Modal ke Bank Sumut
-
41 Ribu Siswa di Nias Nikmati Sekolah Gratis Program PUBG Mulai Tahun Depan
-
Ketua DPD RI Dorong Investasi Transportasi dan Mobilitas Berkelanjutan di COP30 Brasil
-
Komisi III DPR Bakal Bentuk Panja Reformasi Polri hingga Pengadilan, Bakal Disahkan Pekan Depan
-
Terungkap! Ini Sosok Misterius Mirip Ayah yang Diduga Bawa Kabur Alvaro
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan