Suara.com - Israel akan mengerahkan ribuan petugas di Kota Yerusalem untuk agenda Salat Jumat pertama di bulan Ramadhan yang digelar di Masjid Al Aqsa pada Jumat mendatang.
Ribuan personel tersebut ditempatkan saat ketegangan terjadi dalam perang di Gaza.
"Kami bersiap untuk Salat Jumat dengan lebih banyak petugas polisi. Ribuan dari mereka akan berada di kawasan Temple Mount,” kata juru bicara polisi Mirit Ben Mayor kepada wartawan mengutip Alarabiya, Selasa (12/3/2024).
Sebelumnya ratusan petugas polisi telah dikerahkan di Kota Tua di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel sejak hari pertama Ramadan.
Ben Mayor mengklaim ada 25.000 jemaah yang telah salat di masjid selama bulan suci Ramadhan tanpa ada insiden apa pun.
"Kami akan melakukan segalanya untuk menjadikan Ramadan ini tenang," katanya saat konferensi pers.
Pihak Israel juga menjawab mengenai bentrokan yang terjadi antara polisi dengan jemaah pada Minggu kemarin.
Juru Bicara Pemerintah Israel mengemukakan saat ini pihaknya dalam siaga tinggi.
“Bukan rahasia lagi bahwa ekstremis, organisasi teroris seperti Hamas dan (yang lain) mencoba untuk mengobarkan wilayah ini," katanya.
Baca Juga: Lagi! 7 Warga Palestina Tewas Ditembak Israel Saat Antre Bantuan, Respons Negara Zionis Bikin Miris
Sebelum Ramadan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa jamaah muslim diizinkan mengakses Masjid al-Aqsa dalam jumlah yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya selama minggu pertama Ramadhan.
"Setiap minggu akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan dan keputusan akan diambil sesuai dengan itu," katanya.
Sementara itu, Warga Palestina yang datang ke Al-Aqsa dari Tepi Barat akan dibatasi oleh petugas.
"Hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia di atas 50 tahun dari wilayah tersebut yang diizinkan memasuki kompleks masjid 'untuk alasan keamanan,'" kata juru bicara pemerintah Ofir Gendelman.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel berhaluan sayap kanan, Itamar Ben Gvir, baru-baru ini menyerukan pembatasan yang lebih ketat terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat.
Parahnya lagi, ia mengatakan bahwa mereka 'tidak boleh diizinkan' masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama Ramadan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
Polri Jujur Akui Kalah Cepat dari Damkar, Wakapolri Janji Respons Aduan di Bawah 10 Menit!
-
Eva Sundari Kritik Kinerja DPR dan Komitmen Pemerintah Terhadap RUU PPRT
-
Warga Rancaekek Tak Perlu Pergi Jauh Urus Administrasi JKN, Kini Sudah Ada BPJS Keliling
-
Instruksi Mendagri Tito Kepada Kepala Daerah: Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
Surabaya Luncurkan SHSS di Akhir Tahun 2025, Diskon Besar-Besaran Semua Sektor Wisata Hingga Kuliner
-
Bima Arya Ultimatum Kepala Daerah: Tak Ada Lagi Cerita Buruk, Integritas Harus Nomor Satu!
-
Indibiz Ajak UKM Ikut Program Pahlawan Digital Masa Kini
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Peran Penting Polisi di Kemenhut
-
Finnet Tegaskan Komitmen Tata Kelola dan Integritas untuk Pembayaran Digital yang Aman
-
Bansos BLTS Rp900 Ribu Cair Jumat, Ini Syarat dan 3 Cara Ambil Bantuan di Kantor Pos