Suara.com - Viral di media sosial seorang remaja di Jember kejang-kejang. Narasi yang beredar, remaja tersebut terjatuh saat mengikuti balap liar.
Video kecelakaan akibat balap liar tersebut salah satunya dibagikan akun @kegoblogan.unfaedah di X atau Twitter. Dalam narasinya dituliskan remaja itu tewas karena kecelakaan tersebut.
Sang remaja terseret sepeda motornya saat balap liar jelang sahur di Jember. "Innalillahi wainnailaihi rojiun. Please sayangin diri kalian yah gaes jangan pernah tiru seperti ini," cuit akun tersebut dikutip Minggu (17/3/2024).
Unggahan tersebut mendapat komentar dari warganet. Banyak yang justru tidak simpatik pada kecelakaan tersebut.
"another mati konyol lagi, hadeh," komentar akun @mor****.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi di wilayah Baratan, Kecamatan Patrang, Jember di sekitar traffic light pertigaan pada Sabtu (16/3/2024) sekitar pukul 03.10 WIB.
Tidak diketahui identitas remaja dalam video tersebut. Namun, berdasarkan keterangan warga sekitar berinisial UD meneyebut pria tersebut merupakan pelaku balap liar.
"Saat itu saya mau ke Pasar Baratan.Saya tanya, Ada apa rek? Balapan ta? Saya tanya kepada para pemuda yang berkerumun. Mereka jawab 'Iya balapan om'," ujar UD dikutip dari Suarajatimpost.com--jaringan Suara.com.
UD yang saat itu melintas sempat bertanya status remaja tersebut yang ternyata joki balap liar.
Baca Juga: Azwar Anas Sebut Tes PPPK Hanya Formalitas, Tenaga Honorer 100 Persen Dapat NIP: Ini Namanya Titipan
"Kemudian salah satu teman korban minta tolong untuk diangkat, tapi saya bilang jangan diangkat sembarangan nanti mati. Tapi akhirnya tidak lama, pembalap itu berhenti kejang-kejang. Kayaknya mati. Saya ya sudah pulang," katanya.
Dia membenarkan bila jalan utama Bondowoso-Jember tersebut memang sering digunakan untuk balap liar. Para remaja menggelar balap liar saat polisi selesai patroli, seperti kucing-kucingan dengan aparat.
"Balapan itu sering, antara jam 1 (dini hari) sampai subuh. Mereka (para pelaku balap liar) tahu ada patroli, jadi balapan dilakukan setelah polisi lewat," katanya.
Sementara itu, salah satu petugas jaga RSD dr. Soebandi Jember yang enggan disebut namanya membenarkan ada salah satu korban kecelakaan masuk ke ruang IGD. Kondisinya kritis saat masuk.
"Korban laki-laki, saya lupa nama dan identitasnya. Kebetulan teman perawat jaga di IGD yang tahu. Coba saya pastikan identitasnya. Untuk kondisi korban terakhir kritis dan menjalani perawatan di IGD," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing
-
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
-
Bela Laras Faizati, 4 Sosok Ini Ajukan Diri Jadi Amicus Ciriae: Unggahan Empati Bukan Kejahatan!
-
Mendagri Instruksikan Pemda Evaluasi Kelayakan Bangunan Gedung Bertingkat
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Mendagri Ingatkan Pemda Siaga Hadapi Nataru dan Potensi Bencana
-
Greenpeace Sebut 2025 Tahun Kelam, Krisis Ekologis Berjalan Iringan dengan Represi Aparat