Suara.com - Pengamat Politik M Qodari menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menudingnya terlibat dalam rekayasa hasil Pilpres 2024.
Hasto dalam wawancara dengan salah satu media massa menyebut hasil pemilu sudah direkayasa di mana orang sudah tahu hasilnya sebelum pemilu digelar.
Pernyataan Hasto ini merujuk pada video yang beredar di mana dalam video itu Qodari mengatakan perolehan suara Ganjar-Mahfud 17 persen.
Qodari mengaku prihatin terhadap seorang Hasto Kristiyanto yang percaya dan mengutip berita hoaks yang beredar di media sosial.
"Saya prihatin dua. Satu hoaks bisa dimakan tidak diperiksa dan dinyatakan terbuka di media massa. Kedua prihatin beliau sebagai Sekjen partai besar kok kualitasnya begitu, buruk," ujar Qodari di Youtube Total Politik.
Seharusnya kata Qodari, sebagai seorang Sekjen partai besar, Hasto bisa memverifikasi data itu dengan berbagai macam cara dengan staf begitu banyak.
Qodari menegaskan bahwa sudah menyatakan di berbagai media massa video tersebut hoaks. "Masa informasi beredar begitu luas ga sampai ke Mas Hasto," tuturnya.
Sebelumnya Qodari memang pernah mengklarifikasi mengenai video yang viral tersebut. Ia mengatakan, video tersebut direkam saat acara diskusi Pilpres 2024 yang diadakan oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran pada tanggal 5 Januari 2024.
"Tanggal 5 Januari 2024, saya diundang oleh TKD Prabowo Gibran Jakarta untuk membuka diskusi dengan menyampaikan hasil survei pilpres di wilayah DKI Jakarta dari Polling Institute yang dilakukan pada tanggal 15-19 Desember 2023," ungkap Qodari.
Baca Juga: Qodari: Hasto PDIP Stop Halusinasi, Terima Pil Pahit Ganjar-Mahfud Kalah
Berita Terkait
-
Qodari: Hasto PDIP Stop Halusinasi, Terima Pil Pahit Ganjar-Mahfud Kalah
-
Bukan di Pilpres 2024, Gibran Mau Mengalah untuk Urusan Ini
-
Netralitas Jokowi Di Pilpres 2024 Dipertanyakan Di Sidang PBB, Begini Kata Hasto PDIP
-
Tanggapi Isu Jokowi dan Gibran Incar Posisi Ketum Golkar, Hasto PDIP Bilang Begini
-
Hasto Sebut Pemilu 2024 Perpaduan Sempurna Kecurangan Pemilu di Era Orba dan SBY
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan