Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menganggap jika Presiden Jokowi layak untuk dimakzulkan lantaran telah menjadi biang keladi di balik kecurangan Pemilu 2024. Seruan itu disampaikan oleh Refly Harun di tengah massa demo tolak pemilu curang yang menggelar demonstrasi di depan Gedung KPU RI, Rabu (20/3/2024).
“Dialah sumber dari segala sumber masalah kita, demokrasi kita hampir hancur,” kata Refly saat berorasi di atas mobil komando.
“Kita tahu bahwa aspirasi kita tidak hanya menolak pemilu curang, karena aspirasi kita juga ingin agar Presiden Jokowi dimakzulkan sekali lagi, dimakzulkan,” imbuhnya.
Refly mengatakan, kecurangan yang dilakukan oleh Jokowi, telah terjadi sebelum adanya Pemilu 2024. Awal kecurangan terjadi saat Jokowi menginginkan masa jabatan sebanyak 3 periode.
“Padahal kita tahu Undang-Undang Dasar 1945 yang diubah ketika reformasi membatasi jembatan hanya 2 periode saja,” katanya.
Kemudian, usai gagal memuluskan rencananya untuk 3 periode, Jokowi kemudian mengangkangi konstitusi untuk melanggengkan anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden.
“Ketika tidak berhasil mengangkangi konstitusi (lewat 3 periode) maka yang dititipkan adalah putranya yang masih bau kencur. Putranya yang masih tidak layak menjadi pemimpin kita,” katanya.
Kerahkan Ribuan Aparat
Gedung KPU RI lagi-lagi menjadi sasaran aksi unjuk rasa yang digelar bersamaan dengan pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca Juga: KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Menang di 36 Provinsi
Terkait adanya aksi demonstrasi itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, sebanyak ribuan personel dikerahkan untuk menjaga ketat gedung KPU RI dan gedung DPR RI.
“Pengamanan aksi hari ini di KPU RI dan DPR RI, kami melibatkan 1.910 personel di KPU RI dan 1.145 personel di DPR,” kata Susatyo, saat dikonfirmasi, Rabu.
Susatyo mengatakan, pihaknya juga bakal melakukan rekasa lalu lintas tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
“Jika diperlukan akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas,” ucapnya.
Susatyo meminta agar masyarakat tidak bertindak anarkis dalam menyampaikan pendapatnya.
“Seluruh Personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah