Suara.com - Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit, membuat keputusan kontroversial dengan memecat 249 tenaga kesehatan (nakes) non aparatur sipil negara (ASN) setelah mereka melakukan demonstrasi menyampaikan aspirasi pada 12 Februari 2024 lalu.
Para Nakes melakukan demonstrasi tersebut untuk menuntut perpanjangan Surat Perintah Kerja (SPK) dan kenaikan gaji yang setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Para nakes non ASN juga menuntut kenaikan tambahan penghasilan (tamasil) serta penambahan kuota seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024. Mereka mengeluhkan upah yang tidak mencukupi kebutuhan hidup mereka, yang hanya berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per bulan.
Puncak dari aksi protes ini terjadi pada 6 Maret 2024, ketika ratusan nakes melakukan aksi serupa di DPRD Manggarai. Namun begitu, para Nakes yang memperjuangkan nasibnya itu justru mendapat reaksi dari tak terduga dari Bupati Nabit.
Bupati Nabit disebut tidak memperpanjang SPK para nakes yang terlibat dalam demonstrasi tersebut alias dipecat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai, Bartolomeus Hermopan atau Tomy, menyatakan bahwa SPK para nakes non ASN lainnya yang telah bekerja bertahun-tahun telah diperpanjang. Namun, tidak ada nakes non ASN baru yang diberikan SPK oleh Bupati Manggarai.
"249 (nakes non ASN yang dipecat), rata-rata ikut demo mereka," kata Tomy dikutip dari unggahan @undercover.id, Rabu (10/4).
Menurut Tomy, SPK biasanya diperpanjang setiap tahun, tetapi keputusan untuk tidak memperpanjang SPK para nakes yang ikut dalam demonstrasi didasarkan pada alasan ketidaksiplinan dan ketidakloyalan mereka. Meskipun demikian, setelah pemecatan itu, ratusan nakes non ASN menyampaikan permintaan maaf dan memohon agar Bupati Manggarai mempekerjakan mereka lagi.
Sebagai informasi, dalam aksinya para nakes meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai segera mengusulkan dan membuka formasi sebanyak mungkin untuk P3K Tenaga Kesehatan tahun 2024, serta mengangkat para tenaga kesehatan honorer yang telah mengabdi selama 2 sampai 5 tahun menjadi prioritas tanpa tes dalam seleksi P3K tahun 2024. Mereka juga menekankan pentingnya memberikan upah yang layak sesuai standar UMR kepada para tenaga kesehatan non-ASN, serta membuka formasi tes P3K sebanyak mungkin untuk tenaga kesehatan.
Baca Juga: Peringati Hari Al Quds, Massa Gelar Demo Bela Palestina di Kedubes Amerika
Berita Terkait
-
Peringati Hari Al Quds, Massa Gelar Demo Bela Palestina di Kedubes Amerika
-
Yang Lain pada Diam, Wanita Ini Cengkeram Pria yang Lecehkan Dirinya di Commuter Line
-
Massa Bela Ketua Adat Bentrok di Polda Sumut, Bakar Foto Kapolda
-
MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pilpres, 2 Massa Bentrok hingga Hujan Batu di Patung Kuda!
-
Ahmad Sahroni Heran Poster Demo Tangkap Dirinya Beredar: Emang Kenapa Sama Saya?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!