Suara.com - Lalu lintas di Jembatan Golden Gate San Fransisco dilumpuhkan berjam-jam oleh aktivis pro-Palestina yang menggelar aksi sehari melawan Perang Israel di Gaza pada Senin (15/4/2024) waktu setempat.
Berdasarkan pantauan rekaman udara, lalu lintas di jembatan ikonik itu tidak bergerak di satu lajur. Sementara di lajur lain, polisi berjaga-jaga mengamankan aksi antiperang tersebut.
Tak hanya di San Fransisco, protes serupa juga terjadi di sejumlah negara bagian lain Amerika Serikat dan juga belahan dunia lain.
Aksi tersebut serentak dilakukan, setelah kelompok A15 Action menyerukan koordinasi 'blokade multi-kota… sebagai solidaritas dengan Palestina.'
"Di setiap kota, kami akan mengidentifikasi dan memblokir titik-titik hambatan utama dalam perekonomian, dengan fokus pada titik-titik produksi dan sirkulasi dengan tujuan menimbulkan dampak ekonomi paling besar,” kata kelompok tersebut di situsnya.
Para pengunjuk rasa yang menggelar aksi di Jembatan Golden Gate membentangkan spanduk bertuliskan 'Hentikan dunia untuk Gaza.'
"Kami tahu bahwa uang benar-benar berbicara kepada (pemimpin terpilih)," kata seorang demonstran, Hayshawiya kepada San Francisco Chronicle.
Ia juga menegaskan bahwa aksi tersebut akan tetap dilakukan sampai polisi memaksa membubarkan mereka.
Sementara itu, Patroli Jalan Raya California mengatakan di akun media sosial X bahwa petugas menangkap demonstran sebelum mengumumkan bahwa lalu lintas telah dibuka kembali di kedua arah sebelum jam 12.30 siang waktu setempat.
Baca Juga: Serangan Iran Tak Buat Israel Kapok Ganggu Palestina, Mer-C Indonesia: Korban Masih Terus Berjatuhan
Selain di San Fransisco, pengunjuk rasa juga memblokir jalan-jalan di Philadelphia dan menutup jalan menuju Bandara Internasional O’Hare Chicago.
Aksi tersebut memaksa sejumlah penumpang berjalan kaki untuk mengejar penerbangan mereka.
Selain di Amerika Serikat, protes serupa juga direncanakan bakal digelar di Kanada, Italia, Korea Selatan, Kolombia dan Belgia, sedangkan akun X untuk A15 memposting foto demonstrasi di Yunani, Spanyol dan Australia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian