Suara.com - Pengendara motor bernama Aini merasa kecewa dengan pelayanan di sebuah bengkel di Tembesi, dekat Simpang Barelang, Batam. Awalnya, perempuan pekerja swasta ini hanya ingin memperbaiki motornya yang mengalami masalah berat pada gas.
Aini kaget saat diminta oleh pihak bengkel untuk meninggalkan motornya yang bermasalah. Namun saat kembali langsung dipatok harga lebih dari setengah juta rupiah tanpa ada konfimasi.
Setelah membayar biaya perbaikan yang tinggi, kondisi motornya justru semakin parah dan akhirnya mogok total.
Menurut Aini, awalnya ia membawa motornya ke bengkel tersebut pada Jumat (3/5/2024) karena mengalami masalah berat pada gas.
"Saya datang ke bengkel itu, lalu menyuruh mereka untuk memeriksa kenapa motor saya berat di gas," kata dia seperti diberitakan batamnews.co.id - jaringan Suara.com.
Pihak bengkel kemudian meminta Aini untuk meninggalkan motornya agar dapat diperiksa lebih lanjut. Namun, tanpa konfirmasi terlebih dahulu, mereka langsung melakukan perbaikan dan menagihkan biaya sebesar Rp565.000 kepada Aini.
"Dia tidak menanyakan terlebih dahulu apa yang perlu diganti atau diperbaiki. Saya pun membayar biaya tersebut," tutur Aini.
Namun, setelah keluar dari bengkel dan menempuh jarak sekitar 50 meter, motor Aini justru mengalami masalah baru, yakni sering tersedak atau ngadat. Padahal, dia merasa sebelum dibawa ke bengkel, kondisi motornya tidak seperti itu.
Aini pun kembali membawa motornya ke bengkel yang sama, tetapi pihak bengkel mengklaim ada masalah lain dan menolak untuk memperbaikinya.
Baca Juga: BBM Subsidi Tidak Tepat Jadi Masalah Serius, BPH Migas Usulkan Strategi ke Pemerintah
Akhirnya, Aini terpaksa membawa pulang motornya dalam kondisi mogok total. Kekesalan Aini memuncak di situ.
"Mereka tidak mau bertanggung jawab. Saya sudah membayar mahal, tapi motor juga tidak diperbaiki dengan baik, malah semakin rusak," kata dia.
"Padahal, saya sudah meminta mereka untuk tidak mengganti komponen apa pun jika biayanya mahal, tetapi mereka tetap melakukannya tanpa konfirmasi terlebih dahulu," Aini menambahkan.
Aini mengaku telah mencoba menghubungi pihak bengkel pada 2 Mei untuk meminta pertanggungjawaban, tetapi tidak mendapat respons yang baik.
Ia hanya disarankan untuk membawa motornya ke bengkel lain.
Berita Terkait
-
Vokasi Kemendikbudristek Siap Jadi Mitra ESDM, Konversi Motor Listrik
-
Hadapi Situasi Geopolitik Global, PT PGN Tbk Luncurkan Inisiatif Penetrasi LNG ke Pasar Internasional
-
Konflik Timur Tengah! Kebijakan Subsidi Gas Murah Jadi Ancaman APBN?
-
BBM Subsidi Tidak Tepat Jadi Masalah Serius, BPH Migas Usulkan Strategi ke Pemerintah
-
Ada Rumah di Tengah Jalan Tembus Jalan Umum, Kok Bisa? Ini Penampakannya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line