Suara.com - Kebijakan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghapus Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta ramai dikecam banyak pihak. Salah satunya datang dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Diketahui penghapusan NIK ini dialamatkan kepada warga yang tidak lagi berdomisili di DKI Jakarta. Heru Budi beralasan, kebijakan ini diterapkan demi melindungi warga dari kriminalitas perbankan.
Selain itu, Heru Budi juga menyebut penghapusan NIK ini dilakukan untuk melakukan penertiban dokumen kependudukan.
Kebijakan itu pun dikritik pedas Ahok. Menurutnya, kebijakan penghapusan NIK justru merepotkan warga, terutama bagi warga yang sering berpindah domisili dari ibu kota ke kota lain.
"Ini kadang bikin pusing. Coba misalnya anda ditugaskan sama kantor kerja di luar kota, mungkin sampai enam bulan atau setahun. Masa Anda malah harus kehilangan KTP atau NIK anda di Jakarta?" kritik Ahok melalui akun YouTube Panggil Saya BTP pada Minggu (5/5/2024).
"Bayangin betapa repotnya kita semua jadi mesti ngurusin segala hal hanya gara-gara kamu sempat bekerja di luar domisili," sambung kader PDI Perjuangan ini.
Ahok melanjutkan, penghapusan NIK ini juga malah membatasi Jakarta untuk menjadi kota megapolitan.
"Kalau Jakarta mau jadi kota megapolitan, kita tidak boleh mempersoalkan KTP manapun. Mau siapapun boleh datang (ke Jakarta). Apalagi kita sudah yang namanya mengenal KTP nasional," pungkas Ahok.
Sebagai informasi, ini bukan kali pertama Ahok mengkritik Heru Budi. Lalu, seperti apa riwayat pendidikan mantan Gubernur DKI Jakarta ke-15 ini? Simak inilah selengkapnya.
Baca Juga: Melonjak! BPS Ungkap 328 Ribu Orang di Jakarta Berstatus Pengangguran Per Februari 2024
Riwayat Pendidikan Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lahir di Manggar, Belitung Timur pada tanggal 29 Juni 1966. Sejak kecil hingga remaja, Ahok menghabiskan waktunya di Belitung, sebelum akhirnya pindah ke Jakarta.
Ahok adalah alumni SD Negeri 3 Gantung, Belitung Timur tahun 1978. Ia kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Gantung, Belitung Timur dan lulus pada tahun 1981.
Meskipun besar di daerah kabupaten, namun tekad Ahok untuk berkarya di ibu kota cukup kuat. Dengan modal nekat, Ahok saat remaja memberanikan diri untuk melanjutkan SMA di SMA III PSKD Jakarta. Selama melanjutkan sekolah di ibu kota, Ahok termasuk siswa yang aktif.
Pasca lulus SMA, Ahok memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta. Ia pun berhasil meraih gelar Sarjana Teknik pada tahun 1990.
Ahok kemudian mengawali karier sebagai kontraktor di sebuah pabrik di Belitung Timur, sebelum akhirnya melanjutkan kembali pendidikan magisternya di Universitas Prasetiya Mulya. Ia mengambil program studi Manajemen dan berhasil meraih gelar magister pada 1994.
Berita Terkait
-
Melonjak! BPS Ungkap 328 Ribu Orang di Jakarta Berstatus Pengangguran Per Februari 2024
-
Soal Kans Duet Bareng Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Anies Malah Bilang Gini
-
Peluang Anies-Ahok Di Pilkada DKI Menurut Analis: Ada Kemungkinan, Meski Sulit
-
PDIP Buka Penjaringan Cagub-Cawagub Jakarta Mulai Besok, Begini Cara Daftarnya
-
Lebih Rendah dari Angka Nasional, Ekonomi Jakarta Kuartal I 2025 Tumbuh 4,75 Persen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!