Suara.com - Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menilai tak ada salahnya melakukan politik akomodasi atau bagi-bagi kue dalam membentuk kabinet pemerintahan.
Ia menilai hal tersebut merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih, dalam hal ini Prabowo Subianto.
Hal ini dikatakan Dasco menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo yang menyebut rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto menambah pos kementerian terkesan bertujuan bagi-bagi kue pada para pendukungnya.
Dasco mengatakan kebijakan mengakomodir pendukung dalam pemerintahan tidak dilarang. Asalkan, tujuannya adalah demi pembangunan Indonesia.
"Saya tanya kembali, apakah misalnya kita mengakomodasi kawan-kawan yang sudah berjuang bersama-sama untuk kemudian membangun Indonesia ke depan itu, apakah salah gitu loh?" ujar Dasco di Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2024).
Menurut Dasco, presiden terpilih mempunyai hak untuk mengatur kabinetnya. Prabowo nanti boleh mengangkat pendukungnya sendiri atau orang lain.
"Itu kan adalah hak pemenang kita juga kemudian kalau ada yabg menang dia mau mengakomodasi ataupun kemudian mau memperacuh kita juga enggak pusing," pungkasnya.
Dikritik Ganjar
Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo menilai penambahan pos kementerian di kabinet Prabowo-Gibran tidak cocok dengan semangat perjuangan bangsa jika penambahan tersebut karena alasan bagi-bagi jabatan.
Baca Juga: Profil Ponco Agus Prasojo, Diisukan Jabat Menkes di Kabinet Prabowo-Gibran
"Makanya kalau dalam konteksnya bagi-bagi kue, politik akomodasi pasti tidak sesuai dengan spirit perjuangan kita yang dituliskan dalam Undang-Undang," kata Ganjar usai acara Halal Bihalal Barikade 98' di Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).
Capres nomor urut 3 pada Pilpres 2024 itu menilai sebaiknya kabinet diisi oleh figur yang ahli di bidangnya.
"Yang paling bagus itu kabinet ahli dan efisien dan bisa merespons perubahan-perubahan yang sekarang," ungkap Ganjar.
Ganjar juga mengingatkan bahwa ada aturan berdasarkan Undang-Undang tentang jumlah pos kementerian.
"Setahu saya, Undang-undang itu sudah membatasi jumlahnya, maka kalau lebih dari itu tidak cocok dan tidak sesuai dengan Undang-Undang," jelas Ganjar.
Berita Terkait
-
Gerindra Bingung Ada Isu Penambahan Kementerian Jadi 40 Pos, Padahal Prabowo Lagi Sibuk Urus Ini
-
Nama Cagub Jakarta dari Gerindra Sudah di Kantong Prabowo, Bakal Diumumkan Bulan Depan
-
Prabowo Mau Gerindra Menang di Pilkada Jakarta, Dua Nama Terkuat Ini Disiapkan
-
Profil Ponco Agus Prasojo, Diisukan Jabat Menkes di Kabinet Prabowo-Gibran
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu
-
Kebakaran Gedung Terra Drone Jadi Alarm, Mendagri Panggil Kepala Daerah Bahas Izin Bangunan
-
Geger PBNU: Klaim Restu Ma'ruf Amin Dibantah Keras Keluarga, Siapa yang Sah?
-
Respons Gerakan 'Patungan Beli Hutan', Ketua DPD RI: Itu Sebenarnya Pesan Kepada Negara
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur