Suara.com - Bakal calon Gubernur Banten sekaligus mantan Bupati Pandeglang dua periode, Achmad Dimyati Natakusumah diduga menyindir mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany menjelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Banten 2024.
Seperti diketahui, baik Dimyati maupun Airin kini tengah berebut restu sejumlah partai politik melalui penjaringan bakal calon Gubernur Banten. Khusus kepada PSI, Dimyati meminta partai tersebut tidak mengusung Calon Gubernur dari keluarga koruptor.
Kata Dimyati, komitmen PSI bersikap tegas dalam isu pemberantasan korupsi selayaknya dijadikan barometer mencari kandidat yang lebih bersih untuk diusung jadi bakal calon Gubernur Banten periode 2024-2029.
Baca Juga:
Dalam Sehari, Arief R Wismansyah Daftar Bakal Calon Gubernur Banten di 3 Partai
Airin dan Rano Karno Berebut Tiket Bakal Calon Gubernur Banten dari PDI Perjuangan
"Makanya yang pernah korupsi, baik keluarganya, baik sekelilingnya, maka itu sudah ga boleh diusung PSI," kata Dimyati usai mengembalikan formulir pendaftaran bacagub di kantor DPW PSI Banten, Kamis (9/5/2024).
"PSI harus cari orang yang bersih dari korupsi. Jadi kalau orang yang korupsi, PSI tidak akan mengusungnya dan saya setuju karena PSI keras untuk itu," ujar suami Bupati Pandeglang Irna Narulita itu.
Nama Airin Rachmi Diany yang juga kandidat bakal calon Gubernur Banten. Airin sendiri merupakan istri dari Tubagus Wawan Wardhana sekaligus adik ipar dari Ratu Atut Chosiyah terpidana kasus pengadaan alat kesehatan (Alkes) Kota Tangsel tahun 2010-2012.
Dimyati bahkan sesumbar menjadikan pemerintahan Provinsi Banten bersih dari korupsi jika nanti terpilih sebagai Gubernur Banten. Pria yang akrab disapa Mr. Dim ini juga mengaku akan menggratiskan biaya pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.
"Harus bersih (dari korupsi), makanya Mister Dim ini mengadop program Jokowi, Indonesia pintar, Indonesia sehat, dan itu akan saya gratiskan," papar anggota DPR RI itu.
Dimyati juga menyebut pihak yang berfikir untu korupsi sangat kecil kemungkinannya untuk memikirkan pendidikan dan kesehatan gratis.
"Bayangkan, kalau orangnya berpikir ke korupsi, ke proyek, ngapain itu uang diberikan sosial untuk masyarakat," imbuh Dimyati.
Suami Irna Narulita itu bahkan berencana untuk menggratiskan biaya pendidikan hingga S3 jika dirinya diberi amanah untuk memimpin Provinsi Banten.
"Untuk anak SD, SMP, SMA, S1, S2, S3 akan digratiskan. Kan Pak Dim punya duit? Ya duit Pak Dim ga cukup, harus jadi gubernur dulu untuk menggratiskan itu," sambungnya.
Berita Terkait
-
Kasus Kepala Sekolah Cimarga dan Siswa Berakhir Damai Usai Saling Memaafkan
-
Panas Rebutan 8 Pulau di Teluk Banten, Wagub: Udah Kayak Jepang Sama Belanda Aja!
-
5 Fakta Mengejutkan Ibu Kota Banten: Sah Setelah 25 Tahun, Wagub Akui Belum Layak
-
Aneh Tapi Nyata! Setelah 25 Tahun, Status Ibu Kota Banten Baru Diteken, Wagub: Serang Belum Layak
-
Profil dan Sepak Terjang Dimyati Natakusumah, Wagub Banten yang Sebut Memo Titip Siswa Itu Lumrah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu