Suara.com - Jemaah Haji Indonesia terus menerus diingatkan untuk tidak membawa jimat, atau benda-benda berbau mistis lainnya saat menunaikan ibadah Rukun Islam kelima di Arab Saudi.
Imbauan tersebut disampaikan kembali oleh Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdillah di Madinah, Jumat (10/5/2024).
"Kami meminta jemaah haji untuk tidak membawa jimat atau benda-benda mistis ke Arab Saudi," ujar Abdillah.
Abdillah menjelaskan Pemerintah Arab Saudi melarang benda-benda tersebut karena dianggap sebagai bentuk syirik.
Ia menyampaikan bahwa pelanggaran terhadap aturan tersebut berdampak pada hukuman yang berat bagi jemaah.
"Tahun-tahun sebelumnya memang tidak ada jemaah yang ketahuan membawa jimat. Tapi, pihak Arab Saudi menganggapnya sebagai jimat," katanya.
Meski tidak ada laporan adanya jemaah yang dihukum karena membawa jimat, Abdillah kembali menegaskan permintaan agar jemaah menghindari membawa benda-benda tersebut.
"Lebih baik kita hindari membawa barang-barang yang bisa menimbulkan masalah di sana," katanya.
Untuk diketahui, praktik-praktik kemusyrikan, sangat dilarang dan pelakunya diganjar hukuman sangat berat.
Baca Juga: Soal Menu Makanan, Jemaah Haji Jangan Khawatir! Ada Rendang hingga Patin Bumbu Balado!
Selain berbuat syirik, perbuatan yang sangat dilarang di Arab Saudi antara lain membunuh dan durhaka terhadap orang tua.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, mengatakan bahwa membawa barang-barang seperti jimat dapat dikategorikan sihir di Arab Saudi yang ancaman hukumannya adalah hukuman mati.
"Di Indonesia ini bisa jadi budaya kita, tapi di Arab Saudi ini masuk kategori sihir dan bisa divonis mati," katanya, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa perbedaan budaya tersebut, terkadang Jamaah haji Indonesia membawa jimat dikira hal yang lumrah. Untuk itu, Subhan meminta keluarga atau kerabat jemaah untuk proaktif mengingatkan.
Berita Terkait
-
Kata Menag soal Masa Tugas PPIH Diperpendek
-
Was Wus! Fasilitas Fast Track Siap Dinikmati Jemaah Haji Indonesia Kloter 1, Apa Itu?
-
Soal Menu Makanan, Jemaah Haji Jangan Khawatir! Ada Rendang hingga Patin Bumbu Balado!
-
Jemaah Haji Wajib Pahami Ini, Pertimbangkan Keselamatan Lebih Utama Daripada Mengejar Afdhaliyat
-
Masa Tugas PPIH Diperpendek, Menag: 72 Hari Itu Cukup Panjang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?