Suara.com - Konsultan Ibadah Haji Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Aswadi Syuhada meminta agar Jemaah Haji Indonesia memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan dalam beribadah.
Menurut Aswadi, dalam rangkaian ibadah haji memang ada beberapa keutamaan ibadah atau afdhaliyat, namun keutamaan tersebut butuh usaha dan tenaga yang besar. Sebab, Jemaah Haji Indonesia harus berjibaku dengan kepadatan, yang bisa memicu jemaah haji menjadi sakit atau wafat karena berusaha menggapai keutamaan tersebut.
“Menjaga keselamatan jiwa itu lebih utama dari pada mengejar afdhaliyat,” ujar Rektor Universitas Qomaruddin Gresik.
Ia mengingatkan bahwa ada beberapa keutaman dalam rangkaian ibadah yang yang berpotensi membahayakan jemaah.
Salah satunya mengenai waktu afdhal (paling utama) untuk lempar jumrah Aqabah, yakni pada 10 Dzulhijjah saat dhuha, setelah matahari terbit hingga sebelum waktu zuhur.
Pada waktu ini biasanya, jemaah haji dari negara lain juga berbondong-bondong mencari keutamaan serupa. Biasanya, jemaah dari negara lain yang secara tenaga dan badan lebih besar dari pada Jemaah Indonesia, maka ada potensi madharat saat itu.
“Waktu Dhuha ini dipadati oleh orang-orang yang memiliki kemampuan yang super, secara badan dan tenaga. Kondisi (jemaah) Indonesia ini memang tidak cukup mengimbangi dengan yang lain. Karena itu ulama-ulama kita memberikan solusi boleh (Jumrah Aqabah) sampai tengah malam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aswadi mengimbau kepada jemaah haji agar mengikuti arahan Kementerian Agama (Kemenag) melalui petugas haji dalam mobilitas dan ibadah, baik pra maupun saat Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Ia juga menyampaikan bahwa arahan petugas haji telah mempertimbangkan asas manfaat dan menghindari kemadharatan demi keamanan dan keselamatan jemaah.
Baca Juga: Masa Tugas PPIH Diperpendek, Menag: 72 Hari Itu Cukup Panjang
“Semua ini dilakukan untuk menghindari kepadatan yang berakibat pada bahaya keselamatan,” ujar Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya.
Berita Terkait
-
Masa Tugas PPIH Diperpendek, Menag: 72 Hari Itu Cukup Panjang
-
Menag Yaqut Berharap Layanan Haji 2024 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Jauh Lebih Baik
-
Suasana Tawaf di Ka'bah Mendekati Musim Haji 2024 di Makkah
-
Suasana Tawaf di Masjidil Haram Jelang Musim Haji 2024
-
Cuaca Saudi Panas, Ini Pesan Menag Yaqut ke Jemaah Haji Indonesia
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya