Suara.com - Wali Kota Blitar, Santoso baru-baru ini mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Dia memastikan tidak akan maju lagi di Pilkada 2024.
Harusnya, Santoso masih memiliki kans untuk maju kembali sebagai Calon Wali Kota Blitar. Mengingat dia baru menjabat satu periode.
Ada yang mengaitkan keputusannya untuk tidak maju di Pilkada 2024 dengan peristiwa perampokan yang dialaminya pada Desember 2022.
Namun, Santoso menegaskan alasannya tak maju kembali di Pilwali Kota Blitar karena kesehatan. Dia mengaku sudah tidak mumpuni lagi kalau harus memimpin 5 tahun ke depan. Kalaupun memaksakan maju lagi dan terpilih, tidak akan bisa bekerja secara maksimal.
“Jadi saya sebelumnya mohon maaf pada masyarakat khususnya masyarakat Kota Blitar, mungkin mereka berharap saya bisa maju lagi sebagai Calon Wali Kota Blitar untuk periode 2024-2029,” kata Santoso dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Senin (13/5/2024).
Selain kesehatan, Santoso mengaku juga keluarga tidak mengizinkannya mencalonkan diri lagi.
“Setelah saya musyawarah dengan keluarga itu kelihatannya kurang begitu mendukung kalau saya maju kesehatan saya yang sudah tidak seperti dulu saya khawatir di dalam perjalanan mengecewakan pada masyarakat,” imbuhnya.
Santoso mengungkapkan, keputusannya tersebut telah melewati sejumlah pertimbangan.
“Ini saya mencermati dan mengamati situasi kondisi politik yang berkembang mulai dari Pileg, Pilpres dan kondisi akhir-akhir ini artinya saya meminta petunjuk pada Allah SWT melalui kegiatan istigharoh agar apa yang saya putuskan itu bukan karena keinginan saya pribadi tapi ada campur tangan dari atas,” tegasnya.
Baca Juga: KPU Terima Dokumen Persyaratan 21 Bapaslon Tingkat Wali Kota di Pilkada 2024
Kendati demikian, dia memastikan akan menyelesaikan sisa kewajibannya sebagai wali kota.
Profil Santoso
Santoso merupakan putra asli Blitar. Dia lahir pada 5 Januari 1951.
Kariernya diawali dari seorang birokrat. Santoso pertama kali menjajaki karier sebagai aparatur sipil negara (ASN) pada 1993. Sejumlah jabatan penting di lingkungan Pemkot Blitar pernah diembannya, mulai dari Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hingga sebagai Sekretaris Daerah Kota Blitar.
Pada 2015, dia memutuskan untuk terjun di dunia politik dengan ikut Pilkada menjadi calon wakil wali kota mendampingi kader PDIP Moch Samanhudi Anwar. Keduanya terpilih memimpin Kota Blitar periode 2015-2020.
Di tengah jalan, Samanhudi terjerat kasus korupsi. Santoso pun menjabat sebagai Plt Wali Kota Blitar disisa periode 2019-2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan