Suara.com - Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengomentari perihal masih maraknya 'preman' di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia menyebut untuk memberantasnya tidak bisa dilakukan dengan pengusiran secara sepihak.
Ahok mengatakan, preman itu merujuk pada sebutan "free man" alias orang yang tak memiliki pekerjaan. Karena itu, mereka mencari kesibukan dengan mengatur parkir hingga keamanan pasar.
"Bukan preman. Preman itu bahasa Belanda katanya kalau gak salah. Free Man, orang yang ditemukan di pasar yang gak kerjaan. Jadi mereka itu bukan preman, mereka itu hanya free man yang gak ada kerja," ujar Ahok melalui akun YouTube pribadinya, dikutip Selasa (21/5/2024).
Karena itu, seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) hadir untuk para preman ini dan memberikan pekerjaan kepada mereka. Ia menyebut Jakarta selalu memiliki tempat mempekerjakan mereka secara resmi karena memiliki kegiatan 24 jam.
"Ya kita carikan kerjanya, jadi juru parkir. Kita Jakarta hidup kita bisa 24 jam kok," kata Ahok.
Ahok pun menyarankan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga Dinas terkait ikut terlibat dalam penyediaan lapangan kerja untuk para preman ini.
"Nah dengan ada usaha-usaha BUMD, usaha BLU di parkiran, merapikan dengan penghasilan tambahan kita mampu mengaji orang," jelasnya.
Cara ini, otomatis bakal meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Apalagi dengan dipekerjakan di tempat resmi, mereka akan mendapatkan pendapatan stabil tanpa perlu menyetor kepada oknum-oknum di lapangan.
"Sehingga saya harapkan di Jakarta tiap keluarga punya penghasilan Rp5 juta - Rp10 juta sebulan. Itulah cara-cara kita manfaatkan BUMD, manfaatkan ketertiban, walaupun dicap saya raja gusur, tukang gusur, kejam," pungkasnya.
Baca Juga: Viral Pria Minta Uang ke Pedagang di Medan, Ancam Pecahkan Steling Jualan
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Gerindra Hormati, Tapi...
-
Budi Arie Dicopot, Loyalis Jokowi Ngamuk ke Prabowo: Dia Idola Kami, Anda Jangan Arogan!
-
Tangis Lisa Mariana Pecah! Hasil DNA Ungkap 'Kemiripan' dengan Ridwan Kamil, Kok Bisa?
-
KPK Bongkar Data Profesi Paling Korup: Pejabat Eselon Tertinggi, Anggota DPR/DPRD Urutan Ketiga
-
Sharma Oli Tumbang oleh Gen Z, Manmohan Adhikari Tetap di Hati: Membandingkan Warisan Dua PM Nepal
-
Reshuffle Kabinet Prabowo Belum Usai? Mahfud MD Ramal Perombakan Lanjutan, Singgung Menteri Ini
-
Tantowi Yahya Skakmat: Menkeu Baru Purbaya Bicara 'Bahasa Pasar', Bukan Basa-basi
-
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil 'Setengah Mirip' dengan Anak Lisa Mariana, Benarkah Ada Kejanggalan?
-
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo Buka Suara soal Pelantikan
-
Murka Lisa Mariana, Ngamuk di Polda Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura: Kenapa Takut?