Suara.com - Jemaah haji asal Kendal, Shinta mungkin tidak mengira perjuangannya untuk bisa berhaji di tahun ini harus diuji kesabaran. Pasalnya, pesawat yang seharusnya mengangkutnya dan ratusan jemaah haji asal Embarkasi Donohudan alami penundaan.
Tak tanggung-tanggung, penundaannya hingga tujuh jam dari jadwal semula yang seharusnya terbang sekira jam 17.30 WIB menuju Jeddah. Pun kemudian mereka akhirnya berangkat sekira jam 00.30 WIB sore.
"Lelah sekali, menunggu lama di bandara," ujar jemaah asal Kendal kepada Tim Media Center Haji 2024 di Madinah.
Kloter SOC-42 ini sejatinya merupakan kloter terakhir dari gelombang pertama Jemaah Haji Indonesia yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Jumat (24/5/2024) sekira jam 09.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Keterlambatan penerbangan kloter SOC-42 ini membuat Shinta protes, lantaran kloternya ikutan terlambat terbang, padahal yang bermasalah adalah pesawat kloter sebelumnya.
"Kenapa kami kena imbasnya?" ujar Shinta.
Ketua Rombongan 1 Kloter SOC 42 Samsul Huda mengatakan pihaknya sempat dikumpulkan Garuda Indonesia.
"Mereka minta maaf dan memberikan penjelasan. Jemaah mendapat kompensasi nasi ayam," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan kendala lainnya, seperti jemaah harus membongkar koper kabin untuk mengeluarkan obat-obatan dan benda tajam.
Hal itu terjadi karena kondisi cuaca yang diguyur hujan deras sehingga pihak maskapai meminta koper kabin semua masuk bagasi.
"Melelahkan juga karena jemaah membongkar sendiri kopernya. Sempat diperingati imigrasi karena terlalu berisik dan ramai," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid