Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini gencar mempromosikan tanah di ibu kota Negara atau IKN Nusantara. Terbaru, Presiden Jokowi bahkan menawarkan harga tanah di IKN sebesar Rp400 ribu sampai Rp800 ribu per meter.
Namun, aksi Jokowi mempromosikan langsung tanah-tanah di IKN itu malah memicu sorotan tajam. Salah satunya terkait keputusan Jokowi dalam mengambil jatah hadiah rumah dari negara usai lengser jadi Presiden.
Sebagai informasi, setiap Presiden RI berhak mendapatkan hadiah rumah dari negara setelah pensiun. Mantan Presiden RI juga bisa memilih sendiri lokasi rumah yang diinginkan.
Sebagai contoh, mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih jatah rumah di Jakarta. Hal ini dikatakan oleh aktivis Dandhy Laksono.
"Setiap mantan presiden dapat pesangon rumah. Gus Dur, Mega, SBY dapat jatah di pusat Jakarta," tulis Dandhy dalam cuitannya pada Selasa (11/6/2024).
Megawati diketahui memilih hadiah rumah di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Menariknya, hadiah rumah untuk Megawati itu sebelumnya adalah bekas rumah dinasnya selama menjabat sebagai Presiden RI.
Sedangkan Gus Dur dan SBY sama-sama mendapatkan hadiah rumah dari negara di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Namun bedanya, Gus Dur mendapatkan lahan seluas 2.000 meter persegi, dan memutuskan tidak dibangun sebagai rumah.
Sementara SBY diberi lahan seluas 1.500 meter persegi dari negara, di mana lahan itu kemudian dibangun menjadi rumah mewah dua lantai.
Sama dengan mantan Presiden RI terhadulu, Presiden Jokowi juga sudah memilih lokasi untuk jatah rumahnya. Namun, pilihan bapak Gibran Rakabuming Raka itu menjadi sorotan. Pasalnya, Jokowi memilih rumah pensiun di Karanganyar, Jawa Tengah, alih-alih di IKN.
Adapun rumah jatah "pesangon" Jokowi itu dibangun di lahan seluas 3.000 meter persegi. Pembangunan rumah Jokowi di Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, itu masih berjalan hingga sekarang.
"Bagaimana dengan Jokowi yang terus mendorong orang agar beli tanah dan tinggal di IKN? Ia minta jatah tanah 3.000 m2 dan rumah di Desa Gajahan, Kabupaten Karanganyar, Jawa," lanjut Dandhy Laksono.
Keputusan Presiden Jokowi memilih hadiah rumah pensiun di Jawa itu menuai pro kontra dari warganet. Ada warganet yang menyebut seharusnya Presiden Jokowi memberikan contoh pada rakyat dengan tinggal di IKN, tetapi ada juga yang membela keputusan orang nomor satu di Indonesia tersebut untuk pulang kampung.
"Bener kan, harusnya setelah jadi Presiden tinggal di IKN saja," celetuk warganet.
"Spesifik yang ini dan terlepas dari isu-isu lain, gue gak setuju sih ini sebagai sesuatu yang lebih rendah dari para pendahulunya. Sebagai pensiunan kelak, gak ada kewajiban buat dia (Jokowi) tinggal di pusat pemerintahan. Plus pulang kampung justru positif, rumah pesangonnya gak nambahin beban lahan Jakarta lagi," bela warganet.
"Itu menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah bisa berbeda dengan pilihan pribadi," komentar warganet.
Berita Terkait
-
Ingat Lagi Momen Felicia Tissue Dihempas Keluarga Jokowi sampai Bawa Etika, Kini Malah Dikasih Selamat
-
Kebalikan dengan Felicia Tissue, Erina Gudono Malah Dikasihani Gara-Gara Menikah dengan Kaesang Pangarep
-
DJKA Kemenhub Tawarkan Investasi Transportasi Kota Bandung dan IKN VC
-
Beda dengan Selvi Ananda Demi Nikah Sama Gibran, Kisah Nania Yusuf Mualaf Karena Ingin Mendoakan Sang Ibu
-
Akhir Pilu Ibu Polwan Bakar Suami Hingga Tewas, Kini Ditahan Dan Tinggalkan 3 Anak Masih Balita
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory