Suara.com - Hasil survei pada Litbang Kompas menunjukkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan aparat penegak hukum dengan citra positif paling rendah bagi masyarakat.
Jajak pendapat yang dilakukan pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024 itu menunjukkan citra positif lembaga antirasuah hanya 56,1 persen sementara 33,4 persen menilai KPK dengan citra buruk, dan 10,5 persen menjawab tidak tahu.
Berdasar angka tersebut, KPK mendapatkan citra positif paling rendah dibandingkan lembaga penegakan hukum lainnya seperti TNI dan Polri.
TNI, misalnya, menjadi lembaga penegakan hukum dengan citra positif yang paling baik.
Pada survei Litbang Kompas ini, TNI memiliki citra positif sebesar 89.9 persen, sementara citra buruknya hanya 2,9 persen, dan 7,3 persen lainnya mengaku tidak tahu.
Lembaga penegakan hukum lain yang memiliki citra lebih rendah dibanding KPK ialah Polri. Sebab, Polri memiliki citra positif sebesar 73.1 persen sementara citra negatifnya sebanyak 22,5 persen, dan 4,4 persen lainnya tidak tahu.
Meski menjadi lembaga penegakan hukum dengan citra positif yang paling rendah, survei Litbang Kompas ini menunjukkan bahwa citra positif KPK naik 8,6 persen dibandingkan survei sebelumnya.
Sekadar informasi, survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Adapun tingkat kepercayaan survei melalui metode ini ialah 95 persen dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen. Survei ini menggunakan wawancara tatap muka dengan responden pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024.
Baca Juga: PT DKI Jakarta Tolak Banding Jaksa KPK, Hasbi Hasan Tetap Divonis Ringan di Kasus Suap MA
Berita Terkait
-
Publik Puas Kinerja Jokowi 5 Tahun Terakhir, M Qodari Gak Heran Hasil Survei Litbang Kompas, Begini Katanya
-
Setor Bukti ke Dewas, Kusnadi Staf Hasto PDIP Tuding Penyidik KPK Palsukan Surat Penyitaan
-
Keluarga Tersangka Kasus Vina Cirebon Mendadak Ngadu ke KPK, Pegi Perong Khawatirkan Masalah Ini
-
Desak KPK Bongkar Sponsor di Balik Suap Harun Masiku, ICW: Sebagian Besar Didanai Pihak Lain
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat