Suara.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari angkat bicara merespons temuan survei Litbang Kompas terbaru yang menempatkan tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di posisi tertinggi dalam lima tahun terakhir kepemimpinannya.
Menurutnya, hal itu tidak lah mengherankan dengan hasil survei tersebut. Pasalnya, kata dia, tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi telah terpotret dari tren hasil survei dari lembaga-lembaga survei lainnya.
“Tingginya hasil survei Kompas mengenai kepuasan kepada Pak Jokowi kan, tidak mengherankan karena pertama survei-survei yang dilakukan lembaga lain juga menunjukkan tren yang sama,” kata Qodari kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).
Ia menambahkan tren tingginya kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi bukan sesuatu yang baru, karena selama ini masyarakat merasa Presiden Jokowi telah berhasil menjaga kesejahteraan sosial dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.
“Yang kedua tren kepuasan ini bukan sesuatu yang baru sudah terjadi dalam setahun atau dalam 2 tahun terakhir ini dan alasan-alasannya pun saya kira jelas bahwa di era Pak Jokowi ini stabilitas politik itu terjaga kemudian kesejahteraan sosial juga bagus, cukup terjamin kemudian pertumbuhan ekonomi juga bisa dipertahankan itu adalah kata-kata kunci bagi pemerintahan Pak Jokowi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, Presiden Jokowi sebagai kepala negara memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Hal itu dibuktikan saat kunjungan kerja maupun saat blusukan ke setiap daerah. Gaya komunikasi Presiden Jokowi, kata Qodari, mudah dipahami masyarakat bawah.
“Di sisi yang lain, Pak Jokowi juga sebagai seorang pemimpin memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik dengan masyarakat baik lewat kegiatan kunjungan kerja, blusukan maupun cara komunikasi beliau yang memang sangat mudah dipahami oleh masyarakat,” ujarnya.
Qodari memprediksi tingkat kepuasan Presiden Jokowi akan tetap tinggi sampai berakhir masa jabatannya menjadi orang nomor satu di Indonesia, lantaran belum ada tanda-tanda variabel yang dapat mengganggu atau menurunkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap mantan wali kota Solo tersebut.
“Jadi memang Pak Jokowi tetap figur yang sangat-sangat populer sampai dengan hari ini dan sekarang ini kan adalah bulan Juni ya, saya kira dalam 4 bulan ke depan sampai dengan akhir masa jabatannya kita belum melihat adanya variabel yang akan mengganggu secara signifikan tingkat kepuasan kepada Pak Jokowi,” katanya.
Baca Juga: Tetap Bekerja di Istana, Jokowi Dapat Ucapan Selamat dari Menteri di Hari Ulang Tahunnya ke-63
Dikatakan Qodari, kendati sempat menuai pro dan kontra saat masa kampanye di Pilpres 2024 pada bulan Februari lalu yang berpotensi menurunkan tingkat kepuasan. Tetapi nyatanya justru sampai sekarang tingkat kepuasan kepada Presiden Jokowi tidak menurun malah semakin meningkat.
“Pak Jokowi sekali lagi presiden yang mampu, kompeten berhasil secara teknokratis dan juga memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dengan masyarakat di bawah, itu yang menjadi kekuatan Pak Jokowi sebagai pemimpin Indonesia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Litbang Kompas merilis hasil survei kepemimpinan nasional yang datanya diambil pada 27 Mei – 2 Juni 2024. Hasilnya menunjukkan tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi – Ma’ruf Amin mencapai angka sebesar 75,6 persen, tertinggi sejak survei periode pemerintahan kedua Jokowi yang dilakukan pada Oktober 2019.
Tingkat ketidakpuasan bahkan tercatat paling rendah sejak survei periode kedua pemerintahan Jokowi yang dilakukan pada Oktober 2019 yakni hanya 24,4 persen saja.
Berita Terkait
-
Respons PDIP Usai Istri Ganjar Puncaki Hasil Survei Calon Wakil Gubernur Jateng
-
Tetap Bekerja di Istana, Jokowi Dapat Ucapan Selamat dari Menteri di Hari Ulang Tahunnya ke-63
-
Unggah Foto Hormat ke Jokowi, Prabowo: Selamat Ulang Tahun Bapak Presiden
-
Dukung Menantu Jokowi Nyagub di Sumut, Golkar 'Kawinkan' Bobby Nasution dengan Putri Akbar Tanjung?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat