Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono menyampaikan sejumlah permasalahan di Jakarta saat ini. Hal ini disebutnya sebagai refleksi pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-497 Jakarta yang jatuh pada Sabtu ( 22/6/2024) besok.
Masalah pertama, kata Mujiyono, adalah belum adanya penyelarasan tata ruang dan sinkronisasi program pembangunan dengan wilayah penyangga.
Menurutnya, Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global harus mampu melakukan sinkronisasi program Pembangunan strategis kawasan dengan wilayah-wilayah sekitarnya.
"Selama ini penyelarasan tata ruang dan sinkronisasi program pembangunan dalam kawasan Jabodetabekjur belum optimal dilakukan," ujar Mujiyono kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).
Ketua Komisi A DPRD DKI ini menilai pemecahan masalah di wilayah aglomerasi penting karena persoalan Jakarta berkaitan dengan wilayah sekitarnya.
"Berbagai permasalahan utama Jakarta seperti kemacetan, banjir, air bersih, dan persampahan akan lebih efektif diselesaikan jika ditangani pada level kawasan," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga berharap Undang-undang Nomor 2 tahun2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta dapat benar-benar dilaksanakan, khususnya dalam menata kawasan aglomerasi Jabodetabekjur. Peran tersebut akan dikoordinasikan oleh Dewan Kawasan Aglomerasi.
Kedua, Mujiyono menyebut ketimpangan sosial dan ekonomi di Jakarta masih tinggi. Hal ini terlihat dari gedung-ged7nf megah yang bersanding dengan permukiman kumuh.
"Masih ada sekitar 23 persen penduduk Jakarta yang bermukim di permukiman kumuh atau di kampung-kampung kota dengan sarana prasana lingkungan yang kurang memadai," lanjutnya.
Ketimpangan dalam bidang pendidikan juga terlihat. Siswa dari Keluarga yang berkecukupan bersekolah di sekolah-sekolah favorit sedangkan siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu bersekolah di sekolah yang kualitasnya rendah.
"Ada permasalahan yang bersifat struktural yang memerlukan intervensi dari pemerintah agar ada pemerataan bagi warga Jakarta untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas karena pendidikan merupakan faktor kunci mobilitas sosial yang membuka kesempatan untuk meningkatkan status sosial," jelasnya.
Ketiga, Mujiyono menilai pengembangan budaya Betawi masih minim dilaksanakan, meskipun secara regulasi sudah ada Perda DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
Untuk mengatasi persoalan ini, Mujiyono menyebut Pemprov harus lebih aktif membangun kolaborasi dengan para pekerja seni betawi, dunia usaha, lembaga pendidikan, sanggar dan sebagainya.
"Untuk membangun fasilitas umum yang bernuansa betawi, membuat pentas seni dan pagelaran budaya, dan meningkatkan produksi kerajinan maupun makanan khas betawi," tuturnya.
Keempat, perlunya segera melakukan percepatan untuk menuntaskan proyek-proyek strategis di bidang Transportasi (MRT, LRT), Pengolahan Sampah, Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM), Jakarta Sewerage System dan Tanggul Pantai.
Berita Terkait
-
Anies Bela-belain Hadiri Malam HUT DKI ke-497 di Jakarta Fair, Pj Gubernur Heru Budi Absen Diwakili Anak Buah
-
Demokrat: Tak Ada Nama Anies Di Daftar Usulan Cagub DKI, Yang Ada Mujiyono Sebagai Cawagub
-
Terang-terangan Tak Lirik Anies di Pilgub Jakarta, Ternyata Ini Jagoan Demokrat yang Didorong Maju
-
Tak Waswas Perubahan Parpol Kubu Prabowo-Gibran di KIM Jelang Pilkada, AHY: Itu Wajar
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa