Suara.com - Sejumlah Pedagang Kaki Lima atau PKL Puncak Bogor, Jawa Barat menolak keras bujukan Pemkab Bogor untuk pindah ke Rest Area Gunung Mas, Kecamatan Cisarua.
Untuk diketahui, Senin (24/6/2024) besok rencananya Pemkab Bogor melalui Satpol PP akan melakukan penertiban sejumlah PKL di kawasan Puncak.
Tujuan penertiban itu agar Rest Area Gunung Mas yang sudah dibangun itu bisa ditempati oleh para PKL. Namun hal itu nampaknya berseberangan dengan keinginan para pedagang.
Penolakan keras itu diungkapkan sejumlah PKL Puncak Bogor, Yadi sapaan akrabnya. Dia sangat khawatir jika nanti pindah ke Rest Area Gunung Mas, pendapatan akan berkurang.
Pasalnya kata dia, para PKL Puncak Bogor sebelumya pernah melakukan percobaan untuk berjualan di Rest Area Gunung Mas selama tiga bulan.
Menurut Kang Yadi, saat pindah ke Rest Area, para PKL bukannya mendapatkan keuntungan, malah sebaliknya.
"Bukan khawatir lagi, kami ini sudah mengalami percobaan selama 3 bulan, apa yang kami dapatkan tidak ada, karna malah habis yang ada," tegasnya kepada Suara.com, Minggu (23/6/2024).
Para PKL di kawasan Puncak Bogor kata dia akan menolak keras, rencana penertiban yang bakal dilaksanakan besok pagi tersebut.
"Ya kami akan melindungi tempat usaha kami yang telah sekian lama dipertahankan. Karna cuma itulah yang ada sebagai penunjang keberlangsungan hidup kami," tegasnya.
Baca Juga: Penertiban PKL Puncak Bogor Dimulai Besok, 250 Petugas Gabungan Siap Turun
Hal yang sama diutarakan Ketua Himpunan Pedagang Puncak (HPP) Desa Tugu, Mumuh.
Dia mengaku ratusan pelaku PKL menolak direlokasi dikarenakan pendapatan mereka akan menurun secara drastis jika dibandingkan dengan lokasi yang saat ini mereka tempati.
Bahkan Mumuh menantang kepada Pemkab Bogor jika nekat melakukan pembongkaran lapak mereka, agar memenuhi semua keinginan dari pedagang, salah satunya untuk pemukiman juga.
"Untuk persiapan besok pedagang belum siap untuk pembongkaran. Karena mesti ada Res Area sebagian pedagang sudah mukim disitu selain berjualan, andai tejadi pembongkaran semua pedagang pindah ke Rest Area. Apakah Rest Area sanggup untuk menampung PKL sekaligus pemukiman?," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 250 petugas gabungan mulai dari TNI, Polisi, Dishub hingga Satpol PP akan melakukan pengamanan saat penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Penertiban PKL Puncak Bogor yang berlokasi di Kecamatan Cisarua itu akan dilaksanakan pada Senin (24/6/2024) besok.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?