Suara.com - Prosesi Tedak Siten adalah sebuah tradisi masyarakat di Jawa yang sudah dilakukan sejak dulu, namun kini banyak ditinggalkan.
Tedak Siten biasanya dilakukan untuk bayi yang sedang belajar berjalan.
Tedak Siten berasal dari bahasa Jawa Tedhak berarti turun (menapakkan kaki) sedangkan Siten artinya Tanah. Sehingga Tedak Siten adalah upacara menginjakkan atau menapakkan kaki ke tanah bagi seorang anak.
Tedak Siten merupakan bagian dari adat dan tradisi yang berasal dari masyarakat Jawa Tengah. Sejarah munculnya tradisi Tedak Siten, dilansir laman Peta Budaya Kemdikbud, sebagai sebuah tradisi, upacara Tedak Siten bersifat anonim yakni tidak dapat diketahui dengan pasti siapa yang pertama kali melaksanakan atau penciptanya.
Para leluhur melaksanakan upacara Tedak Siten sebagai bentuk penghormatan kepada bumi tempat anak mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah dengan diiringi doa-doa dari orangtua dan para sesepuh.
Pada umumnya masyarakat yang masih melaksanakan tradisi Tedak Siten adalah masyarakat Jawa yang tersebar mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Maka dari itu, persebaran tradisi Tedak Siten biasanya mencakup tiga wilayah tersebut.
Upacara ini dilakukan dengan tujuan agar si bayi menjadi mandiri di masa depan dan selalu ditunggu-tunggu oleh orangtua dan kerabat keluarga Jawa. Hal ini karena dari upacara ini mereka dapat memperkirakan minat dan bakat si bayi yang baru bisa berjalan.
Biasanya prosesi ini dihadiri oleh keluarga inti (ayah, ibu, kakek, dan nenek), serta kerabat keluarga lainnya. Mereka hadir untuk turut mendoakan agar bayi tersebut terlindung dari gangguan setan.
Sedangkan dalam upacara Tedak Siten terdapat perlengkapan yang harus disiapkan, antara lain jadah tujuh warna warni, tangga yang terbuat dari tebu, kurungan (biasanya berbentuk seperti kurungan ayam) yang diisi dengan barang/benda, alat tulis, mainan dalam berbagai bentuk, air untuk membasuh dan memandikan anak, ayam panggang, pisang raja, udhik-udhik, jajan pasar, berbagai jenis jenang-jenangan, tumpeng lengkap dengan gudangan dan nasi kuning
Baca Juga: Adu Panco Lawan Gen Halilintar, Sikap Cool Kellen Lemos Jadi Perbincangan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar