Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang bisa mengusung politisi perempuan untuk ikut eksis di Pilkada Jakarta 2024.
Meski beberapa nama politisi perempuan telah beberapa kali disebut, seperti Khofifah Indar Parawansa dan Airin Rachmi Diany, namun eksistensinya masih kalah dibandingkan oleh kader parpol laki-laki.
Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, PDIP memiliki satu kader perempuan potensial untuk maju saat Pilkada Jakarta 2024, yakni Tri Rismaharini yang kini masih menjabat sebagai Menteri Sosial.
"Harapan besar ada di PDIP, apakah nama besar Risma yang belakangan sering disebut akan diusung di Pilkada Jakarta. Karena apa pun judulnya, Risma sudah punya nama besar, tokoh penting di negara ini, dan tentu sudah mulai dikenal di Jakarta," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Rabu (10/7/2024).
Artinya, lanjut Adi, secara popularitas, pengalaman memimpin, dan rekam jejak politik, Risma punya modal cukup kuat dan signifikan sebagai sosok perempuan yang terlibat di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Meski begitu, Adi tidak bisa memastikan apakah Risma pun bisa bersaing dengan tokoh politik pria. Karena partai politik sendiri perlu mempertimbangkan kebutuhan taktis pragmatis dalam menentukan bakal cagub dan cawagub.
"Kalau nama-nama perempuan itu yang muncul di Jakarta tidak terlalu signifikan, popularitas, dan elektabilitasnya, pastinya tidak akan dimajukan. Karena kalau kita mengacu pada pilkada-pilkada sebelumnya, terutama pascareformasi, Foke (Fauzi Bowo) saat itu cukup digdaya dan kuat tidak ada penantang dari calon perempuan. Begitu pun ketika Jokowi-Ahok menantang Foke di 2012 juga tdk ada calon perempuan yang signifikan namanya," tuturnya.
Terlebih, dalam Pilkada Jakarta tahun ini, para politisi perempuan itu harus bersaing dengan tokoh besar lainnya, seperti Anies Baswedan, Basuki Tjahaya Purnama, serta Ridwan Kamil.
"Sepertinya partai politik mengalkulasi politik tidak cukup menguntungkan. Karena yamg dihadapi misalnya, punya nama besar seperti Anies ataupun Ridwan Kamil atau Ahok. Sementara nama-nama (tokoh perempuan) ini dinilai lebih cocok di wilayahnya masing-masing," katanya.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Kuat Elite Politik Ogah Usung Perempuan di Pilgub Jakarta
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India