Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat menyebut nama kadernya, Jusuf Hamka atau Babah Alun, untuk Pilkada Jakarta 2024. Jusuf Hamka dipertimbangkan oleh Airalngga Hartarto menjadi bakal cawagub untuk Kaesang Pangarep.
Terkait itu, pengamat politik dari Universitas Tanjungpura Pontianak (Untan), Haunan Fachry Rohilie, menilai munculnya nama Jusuf Hamka dari Golkar tidak terlepas dari investasi sosial yang sudah dilakuin bos jalan tol tersebut.
"Jusuf Hamka selama ini, termasuk pada bidang keagamaan yang sentimennya positif bagi publik, terutama di media sosial. Level penerimaan Jusuf Hamka di Jakarta juga cukup tinggi karena investasi sosial tersebut," ujar Fachry saat dihubungi Suara.com, Rabu (17/7/2024).
Fachry juga menilai apabila Jusuf Hamka benar dicalonkan Golkar di Jakarta, maka akan membuat pusing lawannya.
"Bisa dibilang belum ada celah untuk bisa serang Jusuf Hamka dari rekam jejaknya," kata dia.
Sementara adanya dorongan agar Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta kata dia, juga bukan keluar dari partai berlambang pohon beringin.
"Beda dengan Jusuf Hamka yang wacana tersebut diperkuat dari internal Golkar," kata Fachry.
Terkait dengan Ridwan Kamil yang kekinian sudah didorong maju oleh PAN dan Gerindra di Jakarta, Fachry menilai hal tersebut merupakan bagian dari cek ombak. Menurutnya RK lebih kuat maju di Pilkada Jawa Barat, terlebih statusnya merupakan petahana.
"Kemarin itu gimmick saja untuk meningkatkan perbincangan di media sosial. Termasuk tes ombak bagaimana respons publik di Jakarta terhadap wacana Ridwan Kamil yang bakal ganti arena bertarung," katanya.
Lebih lanjut, dia menilai kalau dilihat dari pertarungan wacana dengan isu politik identitas di Jakarta, nampaknya lebih cocok jika Jusuf Hamka yang bertarung di kota yang akan melepas status Ibu Kota Negara tersebut.
"Bukan RK. Meski Jakarta itu mayoritas masyarakat yang moderen, tapi isu identitas terutama agama, saya yakin masih kental dalam kontestasi Pilgub nantinya," kata dia.
Selain itu dia juga menilai Golkar tidak akan mau melepaskan wakil ketua umunya Ridwan Kamil dari Jabar. Terlebih dari sejumlah survei, elektabilitas Ridwan Kamil unggul dibandingkan nama-nama lain.
"Ada wacana kalau Dedi Mulyadi yang bakal gantiin Ridwan Kamil, tapi kayaknya berat buat dia bisa lancar di Jabar," ucap Fachry.
Sementara dia melihat parpol di KIM selain Golkar yang ingin mendorong Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta. Dia menduga elite tersebut melihat ada kemungkinan untuk RK apabila head to head dengan Anies.
Berita Terkait
-
Airlangga Tantang Ridwan Kamil Dongkrak Elektabilitas di Jakarta dan Jabar
-
Dikalahkan Anies hingga Ahok, Alasan Golkar Tak Risau Elektabilitas Kaesang di Jakarta Cuma 1 Persen
-
Anies, Ahok hingga RK Bersaing Ketat di Survei Terbaru Pilkada Jakarta, Gerindra Siap Pasang Salah Satunya, Siapa?
-
Dijagokan Golkar Maju Pilkada Jakarta tapi Elektabilitas Jeblok: Kaesang Keok, Anies Mendominasi!
-
Survei Litbang Kompas Pilgub Jakarta: Anies Teratas Disusul Ahok, Ridwan Kamil Tertinggal
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
Terkini
-
Bungkam Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Atur Lelang dan Dapat Fee Proyek?
-
Viral Canda 'Rampok Uang Negara', Anggota DPRD Gorontalo Dipanggil KPK soal Harta Minus Rp 2 Juta
-
PKB 'Sentil Jokowi' Soal Prabowo-Gibran 2 Periode: Ojo Kesusu, Jangan Azan Dulu!
-
DPR Pertanyakan Konsep 'Ibu Kota Politik' IKN, Minta Penjelasan Mendagri
-
KPK Buru 'Juru Simpan' Uang Korupsi Kuota Haji, Identitas Masih Rahasia
-
Mengapa Polisi Sukitman Lolos dari Maut G30S PKI hingga Jadi Saksi Kunci?
-
Lima Kali Mangkir, CEO Asing di Skandal Satelit Kemenhan Resmi Jadi Buronan
-
Ada 'Bendahara Gaib' Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun, Siapa Sosoknya dan Kemana Saja Aliran Dananya?
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu