Suara.com - Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga, menegaskan pembangunan IKN tetap berlanjut dan berjalan sesuai rencana. Tidak dihentikan sementara, seperti saran dari Greenpeace Indonesia.
Sebelumnya Greenpeace Indonesia menemukan adanya permasalahan krisis air di kawasan Kalimantan Timur. Berdasarkan temuan ini maka pembangunan IKN disarankan berhenti untuk sementara.
Melalui pernyataannya, Greenpeace Indonesia menemukan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memprioritaskan prasyarat sosial dan lingkungan dalam pembangunan IKN. Hal itu berdampak memperparah krisis air di Kalimantan Timur.
Terkait itu, Danis justru mempertanyakn mengapa pembangunan IKN mesti dihentikan sementara. Ia juga mempertanyakan prasyarat apa yang dirasa belum diprioritaskan oleh pemerintah.
"Kenapa harus dihentikan? Prasyarat apa yang diinikan (dilanggar) gitu lho," kata Danis kepada Suara.com, Jumat (19/7/2024).
Ia juga membantah apabila pemerintah dianggap tidak memprioritaskan prasyarat sosial dan lingkungan dalam membangun IKN.
"Kami sangat memperhatikan ya kan, memperhatikan prasyarat atau rekomendasi sosial dalam pelaksanaan pembangunan," kata Danis.
Sebelumnya Greenpeace turut menyoroti pengurusan analisis dampak lingkungan (amdal) yang hanya disusun selama satu tahun. Hal ini, menurut Greenpeacse menjadi bukti bahwa pemerintahan Jokowi tidak fokus untuk memenuhi prasyarat sosial dan lingkungan.
Menanggapi itu, Danis menegaskan lama waktunya pengurusan Amdal bukan menjadi tolok ukur.
Baca Juga: Ihwal Krisis Air di Kalimantan; Dimulai dari Deforestasi, Makin Parah Sejak Pembangunan IKN
"Bukan ukuran itu kan. Setahun dua tahun nggak ada ukuran," kata Danis.
Menurutnya yang terpenting adalah menjalankan apa yang menjadi rekomendasi.
"Amdal itu kan ada rekomendasi kan. Nah itu dijalanin apa nggak. Itu kan yang penting," ujarnya.
Kata Greenpeace
Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) disebut tengah mengalami krisis air. Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) disarankan untuk dihentikan sementara.
Greenpeace Indonesia menemukan kalau pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memprioritaskan prasyarat sosial dan lingkungan dalam pembangunan IKN, sehingga memperparah krisis air di Kaltim.
Berita Terkait
-
Kerusakan Lingkungan di Depan Mata, Pakar: Solusi Atasi Krisis Air di IKN Sebenarnya Sederhana
-
Sudah Terjadi Sejak 1970-an, Pakar Sebut Bukan karena Pembangun IKN yang Memperparah Krisis Air
-
Miris! Warga Sekitar IKN Berebut Air Bersih dengan Pekerja Proyek
-
Ihwal Krisis Air di Kalimantan; Dimulai dari Deforestasi, Makin Parah Sejak Pembangunan IKN
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka