Suara.com - Komite Olimpiade Internasional telah menyetujui pembentukan Olympic Esports Games, atau OEG.
Pada hari Selasa, komite tersebut memberikan suara bulat untuk pembentukan OEG dalam apa yang disebutnya sebagai “pemungutan suara bersejarah.”
Olympic Esports Games 2025 perdana dijadwalkan berlangsung tahun depan di Kerajaan Arab Saudi.
Dalam siaran persnya, Presiden IOC Thomas Bach memuji keputusan tersebut sebagai “era baru” bagi komite tersebut.
“Dengan konfirmasi dari Sesi IOC tentang pembentukan Olimpiade Esports, kami mengikuti laju revolusi digital,” katanya.
Esports adalah video game yang dimainkan dalam lingkungan yang terorganisir dan kompetitif seperti turnamen atau acara lokal. Mereka dapat dimainkan di level profesional atau amatir.
“Komunitas esports, yang diwakili dalam Komisi Esports kami, sangat antusias terlibat dengan inisiatif ini,” lanjut Bach. “Ini adalah bukti lebih lanjut dari daya tarik merek Olimpiade dan nilai-nilai yang dijunjungnya di kalangan generasi muda.”
Dalam siaran persnya, Presiden IOC Thomas Bach memuji keputusan tersebut sebagai “era baru” bagi komite tersebut.
“Dengan konfirmasi dari Sesi IOC tentang pembentukan Olimpiade Esports, kami mengikuti laju revolusi digital,” katanya.
Baca Juga: Perancis Larang Jilbab di Olimpiade Paris 2024, Banjir Kritik soal Diskriminasi
Esports adalah video game yang dimainkan dalam lingkungan yang terorganisir dan kompetitif seperti turnamen atau acara lokal. Mereka dapat dimainkan di level profesional atau amatir.
“Komunitas esports, yang diwakili dalam Komisi Esports kami, sangat antusias terlibat dengan inisiatif ini,” lanjut Bach. “Ini adalah bukti lebih lanjut dari daya tarik merek Olimpiade dan nilai-nilai yang dijunjungnya di kalangan generasi muda.”
IOC belum mengumumkan game mana yang akan ditampilkan dalam kompetisi tersebut.
Esports di Olimpiade telah menjadi topik kontroversial selama bertahun-tahun, jadi wajar saja jika pengguna media sosial di X (sebelumnya Twitter) memiliki reaksi beragam terhadap berita tersebut.
Alban Dechelotte, CEO merek esports terkemuka G2 Esports, mengatakan kepada BBC News pekan lalu bahwa pejabat Saudi telah mengonfirmasi bahwa kompetisi tersebut akan terbuka untuk semua gamer tanpa memandang gender atau seksualitas.
Homoseksualitas saat ini ilegal di negara Timur Tengah, dan para kritikus menuduh kerajaan tersebut menggunakan “sportswashing” untuk mengalihkan perhatian dari catatan pelanggaran hak asasi manusia.
Berita Terkait
-
Si Paling Gila Olahraga, Minho SHINee akan Hadiri Olimpiade Paris 2024
-
Biodata Maxwell Salvador, Peserta Clash of Champions 2024 dan Prestasinya di E-Sports
-
Menjelang Olimpiade, Cara Bermain Rinov/Pitha Alami Peningkatan
-
Kisah Matthew Dawson, Atlet Hoki Australia Rela Amputasi Bagian Jari demi Olimpiade Paris 2024
-
Perancis Larang Jilbab di Olimpiade Paris 2024, Banjir Kritik soal Diskriminasi
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap