- SD 1.904
- SMP 1.128
- SMA 558
- SMK 554
- Universitas 83
- Institut 28
- Sekolah Tinggi 54
- Politeknik 6
- Akademi 1
Menurut data Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tahun 2023, organisasi ini tercatat memiliki peningkatan dalam sektor pendidikan.
- Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA): 172 ( 83 Universitas, 53 Sekolah Tinggi, dan 36 bentuk lainnya)
- Sekolah/Madrasah: 5345
- Pesantren Muhammadiyah (PesantrenMu): 440
Menariknya, Muhammadiyah juga berhasil membangun lembaga pendidikan di luar negeri. Seperti Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Muhammadiyah Australia Collage (MAC), TK ABA di Kairo, dan sekolah darurat untuk pengungsi Palestina di Lebanon.
Tidak hanya di dunia pendidikan, Muhammadiyah juga berperan penting soal kesehatan. Banyak sekali kita temukan rumah sakit dengan nama PKU Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah.
Setidaknya ada 122 rumah sakit (ditambah dengan 20 RS dalam proses pembangunan) dan 231 klinik yang dimiliki Muhammadiyah.
Tawaran Izin Usaha Pertambangan
Sejauh ini, Muhammadiyah belum pernah berurusan ataupun mengelola usaha pertambangan. Baru-baru ini saja, pemerintah menawarkan izin usaha pertambangan (IUP) melalui Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadilla.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun tidak mau gagabah mengambil keputusan atas tawaran tersebut. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengakui ada tawaran IUP dari pemerintah.
Penawaran ini pun telah dibahas dalam rapat Pleno 13 Juli lalu. Abdul menegaskan, jika sikap resmi Muhammadiyah terkait kelola izin tambang baru akan disampaikan pada akhir Juli 2024.
"Keputusan resmi pengelolaan tambang oleh PP. Muhammadiyah akan disampaikan secara resmi setelah Konsolidasi Nasional yang Insyaallah dilaksanakan 27-28 Juli di Universitas Aisyiyah Jogjakarta," ujar Abdul Mu'ti.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla memastikan bahwa jikapun ormasnya menerima izin kelola tambang ini bakal dikerjakan secara profesional.
"Jika Muhammadiyah menerima izin usaha pertambangan ini percayalah bahwa pengelolaan tambang itu semata-mata untuk kesejahteraan sosial masyarakat, bukan untuk pribadi atau kelompok organisasi sendiri," kata Dzulfikar dalam keterangannya diterima Suara.com, Jumat (26/7/2024).
"Integritas Muhammadiyah itu bisa ditelusuri dari jejak sejarah. Organisasi kami ini hadir untuk masyarakat, tak pernah ada jejak meraup keuntungan pribadi maupun kelompok," imbuhnya.
Apabila akhirnya Muhammadiyah menerima IUP, teknis dan manajerial akan dikelola oleh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Ia pun menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki ahli yang bisa mengelola pertambangan.
"Muhammadiyah punya para ahli yang dipercaya bisa mengelola pertambangan. Bukan kader sembarangan," ucap Dzulfikar.
Seperti itulah perjalanan sejarah Muhammadiyah dimana awalnya mendirikan sekolah dan berfokus membangun pendidikan dan kesehatan. Kini mulai mendapatkan tawaran mengelola tambang dari pemerintah.
Tag
Berita Terkait
-
Dapat 'Jatah' Urus Tambang, Pemuda Muhammadiyah: Organisasi Kami Tak Pernah Ada Jejak Raup Keuntungan Pribadi
-
Pemuda Muhammadiyah Akui Ormas Terima Izin Tambang Bisa Picu Pro-Kontra, Tapi...
-
Angelina Sondakh dan Geni Faruk Akur bak Bestie, Ternyata Level Pendidikannya Setara
-
Outfit Sekolah Rayyanza Curi Perhatian, Pakai Tas hingga Kaus Kaki dari Brand Mahal Ini
-
Menanti Sikap Muhammadiyah Ikut Kelola Tambang Atau Tidak, Akhir Bulan Diputuskan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam