Suara.com - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para artis dan influencer ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan. Menanggapi ini, Staf Khusus Presiden Grace Natalie menjelaskan alasan di balik kehadiran Raffi Ahmad Cs tersebut.
Grace mengatakan kehadiran para influencer di IKN bersama Jokowi merupakan salah satu bentuk transparansi ke publik.
"Sudah banyak warga masyarakat yang penasaran dengan IKN. Namun karena saat ini di IKN masih terus berlangsung proyek pembangunan, belum bisa dibuka untuk dikunjungi publik luas. Harus bergantian," kata Grace kepada wartawan, Selasa (30/7/2024).
Selain penggiat media sosial, kata Grace, selanjutnya akan diundang juga pimpinan media, perwakilan tokoh masyarakat lokal dan ormas. Undangan ke beberapa pihak ke IKN itu bertujuan agar mereka bisa menyaksikan sendiri pembangunan IKN.
"Dan menyampaikan informasi yang benar ke komunitasnya masing-masing," kata Grace.
"Kalau tidak melihat sendiri, dengan mudah masyarakat terkecoh dengan opini pembangunan IKN sembarangan dan tergesa-gesa. Padahal pembangunan IKN ini sama sekali tidak terburu-buru," kata Grace.
Grace mengatakan IKN merupakan proyek jangka panjang yang terbagi dalam 5 fase sampai tahun 2045.
"Saat ini kita berada di fase pertama. Di fase pertama ini (2022-2024) tingkat penyelesaiannya sudah di atas 80 persen. Jadi semuanya on the track, sesuai jadwal, tidak ada yang tergesa-gesa," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengkritik agenda kegiatan Presiden Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang turut memboyong sejumlah artis dan influencer.
Menurut Jamiluddin keikutsertaan influencer dalam kunjungan kerja kepala negara di IKN tentu menjadi aneh sekaligus mengejutkan.
"Sebab, tidak jelas relevansi dan urgensi kehadiran influencer dengan rencana Jokowi berkantor tiga hari di IKN," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).
Jamiluddin melihat ada dua kemungkinan, mengapa Jokowi melibatkan dan mengajak para influencer dalam kunjungan kerja ke Ibu Kota Nusantara, Kalimanan Timur.
Kemungkinan pertama, yaitu Jokowi memang sengaja melibatkan influencer untuk meng-counter isu negatif terkait IKN. Mengingat isu negatif terhadap IKN sudah lama mengemuka sejak wacana perpindahan ibu kota.
"Isu negatif itu terus menguat hingga Jokowi gagal berkantor di IKN pada awal Juli 2024. Pembangunan dasar yang belum selesai dijadikan dasar untuk menyerang ketidakberesan pembangunan IKN," kata Jamiluddin.
Belum lagi terkait isu minimnya investor yang mau beinvestasi di IKN. Tentu hal tersebut membuat pesimis sebagian anak bangsa akan keberlanjutan pembangunan IKN.
Berita Terkait
-
Momen Menteri Basuki Tes Air Minum IKN: Buka Keran, Tuang, Langsung Diminum
-
Motoran Bareng Jokowi di IKN, Nagita Slavina Pakai Topi Seharga 2 Kali Lipat UMR Jakarta
-
Semringah saat Pamer Ruang Kerja dan Tempat Tidur di IKN, Jokowi Bilang Begini
-
Terbongkar! Penghasilan YouTube Rans Entertainment Bikin Melongo, Sehari Kalahkan Harga Mobil Baru Fuji
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan