Suara.com - Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia Pasifik. Adapun negara-negara yang bakal dikunjungi oleh Paus Fransiskus adalah Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.
PR Juru Bicara Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Romo Ulun Ismoyo mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama yan dikunjungi oleh Paus Fransiskus.
“Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik yaitu pada tanggal 3 hingga 6 September 2024,” kata Ulun, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Suara.com, pada Rabu (31/7/2024).
Kemudian kunjungan Paus Fransiskus bakal dilanjutkan ke Port Moresby dan Vanimo, di Papua Nugini pada 6-9 September 2024. Negara selanjutnya yang bakal dikunjungi oleh Paus Fransiskus selanjutnya yakni Dili, Timor Leste dari 9 hingga 11 September 2024.
Singapura menjadi negara penutup dalam lawatan Paus Fransiskus. Dijadwalkan Paus Fransiskus bakal mengunjungi Singapura pada 11-13 September mendatang.
Ulun mengatakan, meski kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada bulan September mendatang, namun, saat ini tim aju alias tim pendahulu Vatikan telah berada di Indonesia, melakukan survei lokasi yang bakal dikunjungi Paus Fransiskus saat lawatannya ke Tanah Air.
“Selain kota yang telah dikonfirmasi, agenda maupun program selama perjalanan apostolik Paus dalam rentang kunjungan tersebut masih dipersiapkan dan sedang menunggu persetujuan tim Vatikan sehingga secara rinci belum diumumkan ke publik,” jelas Ulun.
Nantinya, lanjut Ulun, pihak Vatikan bakal mengumumkan lokasi mana saja yang bakal disambangi Paus Fransiskus selama berada di Indonesia.
Informasi tersebut kemudian nantinya akan disampaikan langsung melalui jalur komunikasi resmi Sekretariat Vatikan dan Perwakilan Pemerintah Indonesia yaitu Kementerian Luar Negeri, serta turut didukung oleh jalur komunikasi Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus yang dibentuk melalui Keputusan Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yaitu melalui website www.mirifica.net.
Baca Juga: September 2024: Paus Fransiskus Bawa Misi Toleransi ke Indonesia
“Karena hingga saat ini belum ada area, lokasi, maupun agenda yang secara resmi diumumkan, diharapkan umat dapat berhati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah mempercayai program yang beredar tidak dari jalur komunikasi resmi,” kata Ulun.
“Selain itu, dalam penantian kedatangan Bapa Suci ke Indonesia hendaknya umat katolik dapat mempersiapkan kerohanian dan spiritualitas dengan berdoa dan meresapi nilai-nilai serta pemikiran Paus Fransiskus,” tambahnya.
Ulun menegaskan, saat kunjungan Paus Fransiskus, pihaknya tidak memproduksi merchendise alias cinderamata dalam bentuk apapun. Sehingga jika nantinya saat kunjungan Paus Fransiskus ditemukan banyak merchendise, hal itu dipastikan bukan dari pihak panitia.
“Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus juga menyatakan tidak memproduksi merchandise atau cinderamata resmi sehingga jika kelak ditemukan ragam merchandise di masyarakat, hal tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari kepanitiaan,” jelasnya.
Kunjungan Paus Fransiskus sendiri mulanya dijadwalkan pada tahun 2020 silam. Namun akibat Pandemi Covid-19, kedatangan Paus Fransiskus ditunda dan baru terlaksana pada 2024 ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal