Suara.com - Pemimpin Politik Palestina, Khaled Mashal saat ini tengah digadang-gadang akan menjadi pemimpin Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang sudah meninggal dunia oleh Israel, Rabu (31/7/2024).
Melansir dari berbagai pemberitaan Al Jazeera, Khaled Mashal ternyata menjabat Kepala Biro Politik Hamas dari 1996 hingga 2017.
Bahkan, berdasarkan pemberitaan itu, Khaled Mashal sendiri berhasil mempermalukan Intelijen Zionis Israel karena gagal membunuhnya.
Kegagalan Intelijen Zionis tentu menjadi pukulan dan kenangan pahit bagi Israel lantaran gagal membunuh seorang Khaled Mashal.
Khaled Mashal juga dianggap sebagai musuh besar bagi Israel, lantaran dia sangat berani dan bertanggung jawab atas kematian warga Israel selama bertahun-tahun.
Sosok Khaled Mashal
Khaled Mashal adalah salah satu tokoh kunci dalam Hamas dan disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Ismail Haniyeh.
Khaled Mashal sendiri lahir pada 1956 di Silwad, dekat Ramallah, Mashal pindah ke Kuwait bersama keluarganya saat masih muda.
Ia juga menempuh pendidikan di bidang teknik di Universitas Kuwait dan mulai terlibat dalam kegiatan politik selama masa kuliahnya.
Baca Juga: Siapa Khaled Mashal? Sosok Yang Digadang-gadang Gantikan Ismail Haniyeh
Pada 1987, Mashal bergabung dengan Hamas dan segera menjadi salah satu anggotanya yang paling berpengaruh.
Sebagai pemimpin biro politik Hamas dari 1996 hingga 2017, Khaled Mashal memainkan peran penting dalam membangun hubungan internasional untuk Hamas.
Dilansir juga dari The New York Times Khaled dikenal sebagai diplomat ulung yang berhasil mendapatkan dukungan dari berbagai negara, termasuk Iran, Qatar, dan Turki.
Meskipun mendukung perlawanan bersenjata terhadap Israel, Mashal juga pernah terlibat dalam upaya perundingan tidak langsung dengan Israel.
Di bawah kepemimpinannya, Hamas mengalami beberapa perubahan strategis, termasuk penerbitan dokumen kebijakan baru pada 2017 yang menunjukkan sedikit pergeseran menuju pendekatan politik yang lebih pragmatis.
Mashal juga mendorong pendekatan perlawanan non-kekerasan dalam beberapa situasi, meskipun sayap militer Hamas tetap aktif.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...