Suara.com - Vonis bebas Gregorius Ronald Tanur dalam kasus penganiayaan kekasihnya, Dini Sera Afrianti, di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menjadi sorotan berbagai pihak, tak terkecuali Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menurut Mahfud, vonis bebas yang diterima Ronald Tannur ini mengagetkan semua orang karena saat kasusnya ramai diperbincangkan, seluruh stakeholder terkait seakan meyakini bahwa Ronald memang salah.
"Respons polisi, respons kejaksaan, respons PKB waktu itu memberi keyakinan bahwa orang ini salah, membuktikannya kayaknya tidak sulit. Apalagi ada kesaksian macam-macam, ada video, ada autopsi dan sebagainya, ya sudah putus sendiri di pengadilan," ujarnya dalam podcast Terus Terang Mahfud.
Mahfud mengemukakan, keterkejutan sejumlah stakeholder dan dirinya membuatnya tak habis pikir dengan kondisi penegakan hukum saat ini.
"Kok tiba-tiba ini 8 bulan kemudian tahu-tahu bebas, kita semua kaget," katanya.
Namun, Mahfud enggan menyalahkan hakim karena menganggap setiap hakim memiliki penilaian sendiri saat memberikan vonis.
Menurutnya, vonis bebas yang diterima oleh Ronald Tannur merupakan salah satu ironi dalam penegakkan hukum.
"Dugaan orang hakimnya tidak profesional bisa iya bisa tidak. Ini bagian dari ironi penegakan hukum. Bisa saja memang hakimnya tidak betul. Semua orang tahu, public common sense."
"Sudah jelas bahwa itu ada penyiksaan, ada luka, ada autopsi dan seterusnya yang kemudian ditunjukkan di pengadilan," ungkap Mahfud.
Baca Juga: Biar Gak Kabur usai Vonis Bebas, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ajukan Pencekalan Ronald Tannur
Mahfud pun menjelaskan ada banyak alasan yang bisa dijadikan dasar untuk penetapan, dan hakim yang menangani kasus tersebut seakan tidak melihat sisi lain yang lebih masuk akal.
"Tetapi oleh hakim ditafsirkan itu tidak menyebabkan kematian. Meskipun peristiwanya benar, pendarahan itu memang tidak selalu menjadi penyebab kematian."
"Kenapa tidak soroti peristiwa? yaitu penyebab pendarahan terjadi? Bisa juga memang hakimnya tidak benar," ungkapnya.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
Terkini
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!
-
Jadi Saksi Kasus Suap RSUD, Bupati Kolaka Timur Dipindahkan KPK ke Rutan Kendari
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana
-
PBNU Memanas: Yahya Cholil Staquf Tegaskan Pleno Penetapan Pj Ketua Umum Tidak Sah