Suara.com - Malaysia menjadi negara pertama yang memberikan peringatan bagi warganya untuk tidak mengunjungi Inggris ketika kerusuhan terus berlanjut di seluruh negeri.
Pemberitahuan tersebut dikeluarkan melalui Kementerian Luar Negeri Malaysia, yang mengatakan pihaknya "memantau dengan cermat serangkaian protes yang saat ini terjadi di beberapa wilayah di Inggris, menyusul insiden penikaman di Sourthport pada 29 Juli".
Warga Malaysia didesak untuk mendaftarkan kehadiran mereka ke Komisi Tinggi negara tersebut di London.
Kementerian tersebut mengatakan: "Warga Malaysia yang tinggal atau bepergian ke Inggris didesak untuk menjauh dari area protes, tetap waspada dan mengikuti perkembangan terkini dan panduan yang diberikan oleh otoritas setempat."
Tiga gadis muda ditikam dan dibunuh saat menghadiri acara dansa di Southport, dan delapan anak lainnya terluka parah. Dua orang dewasa juga berada dalam kondisi kritis.
Desas-desus palsu menyebar secara online setelah serangan tersebut mengenai latar belakang, etnis, dan agama tersangka.
Hari ini, terjadi kerusuhan di Middlesbrough dan Rotherham. Ratusan pengunjuk rasa sayap kanan berbaris di depan perisai polisi di Cenotaph Middlesbrough, melemparkan kaleng batu bata dan pot ke arah petugas. Salah satu dari mereka berteriak: "Ini negara kami."
Satu kelompok di Middlesbrough berjalan melewati kawasan pemukiman sambil memecahkan jendela rumah dan mobil. Penggunaan penghinaan rasial juga telah terdengar.
Kelompok sayap kanan telah membakar Holiday Inn di Rotherham yang menampung para migran. Perdana Menteri Sir Keir Starmer menyebut kerusuhan minggu ini sebagai "premanisme sayap kanan".
Baca Juga: Demo Tuntut PM Bangladesh Mundur Berlangsung Ricuh, 73 Orang Tewas
Menyusul kekerasan yang terjadi di sejumlah kota besar di Inggris, Pemerintah mengatakan bahwa preman yang melakukan kejahatan di jalanan akan “membayar akibatnya”. Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengatakan “kekerasan dan kekacauan kriminal tidak memiliki tempat di jalan-jalan Inggris”.
Starmer mengatakan polisi mendapat “dukungan penuh” untuk mengambil tindakan terhadap “ekstremis” yang mencoba “menabur kebencian” dengan mengintimidasi masyarakat saat ia mengadakan pembicaraan darurat dengan para menteri mengenai kerusuhan di beberapa bagian Inggris.
Petugas polisi telah diserang dan dilukai dan sejumlah penangkapan telah dilakukan, dan masih banyak lagi yang dijanjikan. Menteri Kehakiman Shabana Mahmood mengatakan kepada para menteri “seluruh sistem peradilan siap memberikan hukuman secepat mungkin”, kata juru bicara Downing Street, yang dapat menyebabkan pengadilan bersidang selama 24 jam sehari seperti yang mereka lakukan pada kerusuhan tahun 2011, menurut sebuah laporan .
Berita Terkait
-
Start Buruk di MotoGP Inggris 2024, Kopling Brad Binder Bermasalah
-
Beda Nasib Bastianini dan Bagnaia di MotoGP Inggris 2024, Calon Rival Baru?
-
Tak Maksimal di MotoGP Inggris, Jorge Martin Alami Masalah Bahan Bakar
-
Luntang-lantung Elkan Baggott di Ipswich Town: Kariernya Bakal Berakhir Tragis?
-
Demo Tuntut PM Bangladesh Mundur Berlangsung Ricuh, 73 Orang Tewas
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Tim Pencari Fakta Bantah Kompolnas: Affan Merunduk, Bukan Jatuh Sebelum Terlindas!
-
Pemprov DKI Gencarkan Pelatihan MTU, Warga Sambut Antusias
-
Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?