Suara.com - Kebiasaan merokok ditambah terpapar polusi udara berpotensi lebih besar sebabkan seseorang terkena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penyakit itu terjadi akibat peradangan paru kronis yang menyebabkan terhambatnya aliran udara dari paru-paru.
Dokter ahli radiologi subspesialis radiologi toraks Dr dr Yopi Simargi, SpRad, Subsp TR(K), menjelaskan bahwa PPOK membuat seseorang alami sesak napas yang kian memburuk, serta rentan infeksi, sehingga menyebabkan serangan akut.
"Tanpa disadari, penyakit ini mampu menurunkan kualitas hidup pasien," kata dokter Yopi dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Senin (5/8/2024).
PPOK juga bisa menyebabkan komplikasi yang timbul di luar paru, salah satunya hendaya kognitif (HK) atau kondisi di antara normal dan demensia. Dokter Yopi menegaskan bahwa pasien PPOK yang sudah dalam kondisi HK berpotensi besar menjadi demensia.
"PPOK dan demensia berbagi faktor risiko utama, yaitu polusi udara termasuk merokok yang dianggap sebagai polusi udara berat. Sebuah studi pada 534 pasien PPOK dengan HK, sebanyak 28,7 persen telah berkembang menjadi demensia," ungkap pengajar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tersebut.
Hal tersebut kemudian berhubungan langsung dengan semakin menurunnya kemampuan kognitif pasien. Salah satunya ditandai dengan semakin hilangnya kepatuhan pasien PPOK dengan HK untuk melakukan pengobatan rutin.
Ketidakpatuhan itu dilakukan karena kemampuan kognitif pasien sudah menurun, sehingga jadi sering lupa untuk lakukan pengobatan.
Ada pun faktor pemicu terbentuknya HK pada pasien PPOK, ada beberapa mekanisme yang bisa dilihat, seperti inflamasi sistemik, hipoksia kronik, stres oksidatif, gangguan vaskular, gaya hidup sedenter, serta memiliki komorbid gangguan kognitif.
Hipoksia kronik dianggap sebagai faktor paling besar yang menyebabkan pasien PPOK mengalami HK. Akan tetapi, berdasarkan studi doktoralnya, dokter Yopi mengusulkan teori patomekanisme terjadinya HK pada pasien PPOK yang menunjukkan bahwa tenaga kesehatan perlu lebih memperhatikan peradangan sistemik.
Baca Juga: Kapok Vape! Permesta Dhyaz Kena Radang Paru-paru, Ini 6 Bahaya Rokok Elektrik
"Teori patomekanisme ini didapat dengan melihat luas kerusakan paru, yang mana bisa dideteksi dengan CT Scan Toraks kuantitatif (CTK). Semoga ke depan, CTK dapat masuk dalam guideline sebagai pemeriksaan rutin bagi pasien PPOK," katanya.
Secara global, data WHO 2019 mencatat PPOK sebagai penyebab ketiga kematian (3,23 juta), dan diperkirakan kematian PPOK akan mencapai 5,4 juta pada 2060.
Menurut dokter Yopi, PPOK sebenarnya sangat umum terjadi. Namun penyakit tersebut dikatakan kurang terdeteksi dengan baik, terlihat dari data PPOK nasional yang masih tergolong minim.
Data dari Riskesdas menunjukkan prevalensi PPOK di Indonesia berdasarkan wawancara pada masyarakat usia ≥ 30 tahun 3,7 persen, tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Timur (10%) dan terendah di provinsi Lampung (1,4%).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi