Suara.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dengan tegas ingin menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina untuk membebaskan para sandera.
Pernyataan itu disampaikan usai menanggapi teriakan massa 'Bebaskan Palestina' selama kampanye pemilu presiden AS di Phoenix, Negara Bagian Arizona.
Dia mengatakan kepada pengunjuk rasa pro Palestina yang menghadiri kampanyenya di Arizona bahwa kini saatnya menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Saya sudah tegaskan bahwa sekarang lah saatnya untuk menyepakati gencatan senjata dan menyelesaikan kesepakatan penyanderaan. Sekarang lah saatnya," katanya menurut laporan situs berita The Hill, dilansir Minggu (11/8/2024).
Sambil menekankan bahwa Presiden AS Joe Biden maupun dirinya tengah berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pemulangan para tahanan, Harris mengatakan bahwa ia menghormati pandangan para pendukung Palestina.
Harris resmi berkampanye sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat setelah petahana Presiden Biden mundur dari pencalonan untuk pilpres 5 November mendatang.
Israel terus melancarkan serangan di Gaza, meskipun pada Kamis (8/8) para mediator termasuk Mesir, AS, dan Qatar menyerukan untuk menghentikan pertempuran, menyepakati gencatan senjata, dan pertukaran sandera.
Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.700 korban sejak Oktober tahun lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituduh melakukan genosida.
ICJ telah memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota di Gaza selatan itu juga diserang pada 6 Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
Terkini
-
Selain Ijazah, Laporan Harta Kekayaan LHKPN Capres dan Cawapres juga Dirahasiakan KPU
-
Anak Buah Prabowo Beri Kode di Istana, Pelantikan Menko Polkam dan Menpora Rabu Besok?
-
Kronologi Klien MiChat di Sidrap Habisi Wanita Karena Ditolak Minta 'Jatah Kedua'
-
KPK Ungkap Persekongkolan Rudy Tanoe dengan Eks Mensos Juliari Batubara di Korupsi Bansos
-
Beda Pendidikan Menkeu Purbaya dan Rocky Gerung yang Disuruh Belajar Ekonomi Lagi
-
60 Pasar Kumuh di Jakarta Siap Disulap, Digitalisasi dan Renovasi Jadi Kunci
-
Prabowo Kumpulkan Tim Ekonomi, Airlangga: Bahas Energi Baru Terbarukan, Bukan Kelangkaan BBM
-
Fakta-fakta Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Miliaran ke KPK, Terjebak 'Jasa Haram' Maktab VIP
-
KPK Lawan Balik! Minta Praperadilan Rudy Tanoe Ditolak, Kerugian Negara Rp200 M Siap Diungkap!
-
Soal KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres, Deddy PDIP: Pejabat Publik Seharusnya Semua Terbuka Dong