Pengakuan Warga Sepaku
Masyarakat di wilayah Sepaku juga mengamini bahwa di sekitar IKN di Kabupaten PPU sering terjadi banjir, meski tidak terjadi tiap tahun.
Salah satu Kepala Adat yang dihubungi Suara.com pada awal 2024 lalu mengatakan, tempat tinggalnya sempat dilanda banjir pada Maret 2023 lalu.
Ia mengatakan, dirinya salah satu korban banjir tersebut. Musibah yang terjadi saat itu tak semua merendam rumah di wilayahnya.
"Banjir itu di mana yang rumah-rumah berdirinya di dataran rendah, itu yang terkena (banjir). Tapi yang (rumahnya dibangun di dataran) tinggi, mungkin juga tidak kena (banjir). Termasuk punya saya juga (dibangun) di tanah rata, di rawa-rawa, lalu dekat sungai, jadi otomatis (kebanjiran)," ujar Kepala Adat berinisial JU saat dihubungi Suara.com, Jumat (23/2/2024).
Menurut JU, ada sejumlah faktor yang menurutnya menjadi penyebab banjir di daerahnya. Pertama, diakibatkan intensitas hujan yang tinggi di Sepaku. Kedua, air sungai yang pasang dan bertemu di titik tempatnya tinggal.
Untuk banjir di Maret 2023 lalu, menimpa RT 02 dan 01. Air pasang yang bertemu menetap hingga menimbulkan genangan.
"Kalau korban banjir di RT 02 dan 01 kemarin, mungkin juga karena penggundulan hutan. Karena hutan alam sudah tidak ada lagi. Sudah tidak seperti dulu," ujar dia.
Ia menegaskan, hutan industri justru lebih dominan. Hutan tersebut cuma bisa bertahan selama 5 tahun. Hilangnya hutan alam juga membuat resapan air tak lagi ada.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Akan Jual Separuh Kaltim untuk Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Benarkah?
IKN Jadi Driver Deforestasi
Kampanye, Advokasi, Media FWI, Anggi Putra Prayoga saat dihubungi melalui panggilan telepon, mengatakan, IKN sebagai proyek nasional dan urbanisasi yang ingin menciptakan peradaban baru di Kaltim membutuhkan sumber daya air, energi dan tanah yang berlimpah.
"Ketika proyek IKN dibangun, membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Akan dibangun proyek-proyek lain, berkaitan dengan food estate, energi, dan air untuk memenuhi kebutuhan di IKN," ujarnya, Senin (26/02/2024).
Ia menegaskan, ketika proyek urbanisasi IKN masuk di Kaltim, yang mengalami dampak adalah hutan dan ruang hidup masyarakat. Namun, tak cuma Bumi Mulawarman saja yang akan merasakan hal tersebut, tetapi juga Kalsel, Kalteng, Kalbar dan Kaltara.
Ia membenarkan akan ada pembukaan hutan yang sangat masif di Kalimantan. Kegiatan itu mereka sebut sebagai anatomi deforestasi IKN.
"Sebetulnya ini, ketika proyek IKN dibangun, maka akan ada proyek-proyek baru. Saat ini belum ada mobilisasi atau urbanisasi yang masif, terjadi nanti di Agustus, nah proyek itu apakah nanti berdampak positif jika memang diasumsikan bahwa IKN memerlukan lahan yang banyak, terkait pangan, energi dan air, justru ini akan meningkatkan laju deforestasi di Kalimantan," ujar dia.
Berita Terkait
-
Daftar 23 Pahlawan Kemerdekaan RI dari Muhammadiyah, Termasuk Jenderal Sudirman hingga Buya Hamka dan Soekarno
-
Rapat Kabinet Perdana di IKN, Jokowi Sudah Buat Pusing Para Menteri Soal Laporan Ekonomi Ini
-
Cek Fakta: Jokowi Akan Jual Separuh Kaltim untuk Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Benarkah?
-
Pesta Mewah di IKN vs Nasib Warga Tergusur: Inikah Kemerdekaan Sejati?
-
Bakso IKN Penuh Keakraban: Jokowi, Prabowo dan Airlangga Duduk Berdekatan
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Usut 'Borok' Sahroni hingga Eko Patrio, MKD Gandeng Kriminolog hingga Analis Perilaku
-
Sosok Teuku Faisal Fathani: Penemu Alat Pendeteksi Longsor yang Kini Pimpin BMKG
-
Kepala BMKG Diganti: Profesor UGM Teuku Faisal Gantikan Dwikorita, Menhub Peringatkan Hal Ini
-
Perintah Tegas Prabowo Usai Airbus A400M Mendarat: Sulap Jadi Ambulans Udara dan Damkar
-
Bantah Korupsi, Sahroni 'Serang' Balik: yang Teriak Itu Boro-boro Bayar Pajak, Pasti Nunggu Sembako!
-
MKD Beberkan Dugaan Pelanggaran Etik 5 Anggota DPR: Joget di Sidang hingga Ucapan Kontroversial
-
Sindir Pajak hingga Sembako, Ahmad Sahroni Muncul usai Rumah Dijarah: Alhamdulillah Saya Tak Korupsi
-
Rencana Projo Ganti Logo, Sinyal Budi Arie Mulai Menjauh dari Jokowi?
-
Terekam CCTV! Trio 'Triceng' Beraksi: Bobol Pagar Bawa Kabur Motor, Ayam, Serta Sandal di Cipayung
-
Hidup dalam Bau Busuk, Warga Desak Penutupan RDF Rorotan