Suara.com - Bayi kembar yang baru lahir di Gaza tewas bersama ibu dan nenek saat ayah mereka, Mohammed Abu al-Qumsan, sedang mengurus sertifikat kelahiran pada Selasa pagi.
Aysal, seorang bayi perempuan, dan saudara kembarnya, Aser, baru saja dilahirkan pada akhir pekan lalu dan baru berusia empat hari ketika ayah mereka meninggalkan rumah sementara mereka di Deir al-Balah, Gaza tengah, untuk mengurus dokumen resmi di kantor pemerintah setempat.
Ketika Mohammed kembali, dia menemukan rumahnya telah hancur oleh serangan udara. Kejadian ini mengejutkan warga setempat, yang melihat ayah yang berduka ini menangis histeris saat dihibur oleh orang-orang di sekitarnya.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seseorang memegang sertifikat kelahiran yang baru diambil Mohammed, sementara tangisannya semakin lirih dan akhirnya pingsan di tengah dukungan dua pria yang mencoba menahannya.
Sang ibu, Joumana Arafa, yang bekerja sebagai apoteker, melahirkan kedua anaknya melalui operasi Caesar. Sebelumnya, ia sempat mengumumkan kelahiran bayi kembarnya di Facebook. Namun kebahagiaan mereka hanya berlangsung singkat sebelum tragedi ini menghampiri.
Pasangan ini sebelumnya telah mengikuti perintah evakuasi dari Gaza City pada minggu-minggu awal konflik, mencari perlindungan di bagian tengah wilayah tersebut sesuai dengan instruksi tentara. Namun, nyawa mereka tetap tak terselamatkan dalam serangan tersebut.
Pihak militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan udara yang menewaskan keluarga Abu al-Qumsan ini. Sementara itu, menurut laporan dari otoritas kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas, setidaknya 39.929 warga Palestina telah tewas dan 92.240 lainnya terluka sejak awal konflik pada 7 Oktober lalu.
Kejadian tragis ini menambah panjang daftar korban sipil yang tak berdosa di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas.
Baca Juga: Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Menteri Israel Picu Ketegangan di Yerusalem
Berita Terkait
-
Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Menteri Israel Picu Ketegangan di Yerusalem
-
Kapan Iran Balas Dendam ke Israel Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh? Amerika Serikat Bocorkan Waktunya
-
Jumlah Korban Meninggal Dunia di Gaza Capai 40 Ribu Orang, Lima Negara Ini Dukung Israel dari Serangan Iran
-
Hizbullah Serang Israel Habis-habisan, Dari Mana Sumber Dana dan Pasokan Senjatanya?
-
Potongan Tubuh Dikumpulkan dalam Kantong Plastik, Pertanda Kebrutalan Israel di Sekolah Gaza?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!
-
Masa Depan PPP Suram? Pengamat: Di Mata Rakyat 'Mengurus Partai Saja Tidak Becus'