Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Ganjar Pranowo menyebut Yasonna Hamonangan Laoly sudah berencana mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) sebelum dipecat Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Ganjar mengaku sudah mendengar rencana pengunduran diri ini dari Yasonna secara langsung. Alasannya, Yasonna secara etika ingin melepas jabatan sebelum nantinya dilantik sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029.
"Bahkan jauh hari sebelum itu, Pak Laoly menyampaikan mungkin sekitar bulan September pun secara etis akan mundur karena nanti Oktober akan dilantik," ujar Ganjar di Kantor DPP PDIP, Senin (19/8/2024).
Menurut Ganjar, sebenarnya pengangkatan dan pencopotan menteri sepenuhnya merupakan hak prerogatif Joko Widodo alias Jokowi selaku presiden.
Namun, Calon Presiden pada Pilpres 2024 ini menilai motif Jokowi juga perlu dicermati.
"Hanya menjadi pertanyaan kira-kira adalah kenapa reshuffle dilakukan? Kalau atas dasar performance, rasa-rasanya hampir 10 tahun (jabat Menkumham) kalau Pak Laoly sih oke ya. Dari ESDM juga saya kira oke. Kecuali ada masalah," jelasnya.
Apalagi, keputusan strategis pencopotan dan pengangkatan menteri ini dilakukan dua bulan menjelang berakhirnya masa jabatan presiden.
Ia menilai keputusan ini diambil Jokowi hanya karena pertimbangan politik semata.
"Hanya mungkin publik tidak akan pernah mendapatkan penjelasan apakah karena performance ataukah karena politik. Kalau saya menganggap ya itu full politik. Jadi itu hak presiden," katanya.
Baca Juga: PDIP Ungkap 3 Kemungkinan Yasonna Laoly Dipecat Jokowi Dua Bulan Jelang Habis Masa Jabatan
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada