Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa dirinya sudah bertemu langsung dengan keluarga mendiang Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro.
Kunjungan itu untuk menindaklanjuti dugaan bullying atau perundungan di PPDS Anestesi Undip yang berkaitan dengan kabar Aulia mengakhiri hidupnya. Budi memastikan bahwa kasus tersebut telah jelas.
"Saya kemarin sudah ke Tegal, ketemu ibunya. Jadi ya sudah cukup gamblang dan jelas apa yang terjadi," kata Budi ditemui di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Sayangnya, Budi enggan menyampaikan kejelasan yang dia maksud. Termasuk tindakan bullying yang diduga dilakukan oleh senior Aulia. Budi meminta, publik menunggu kesimpulan secara keseluruhan dari peristiwa tersebut.
"Ya mudah-mudahan nanti secepatnya bisa polisi sama Kemenkes," ujarnya.
Sebelumnya, Kemenkes RI mengonfirmasi bahwa kegiatan PPDS di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi dihentikan sementara usai kasus Aulia Risma Lestari jadi perbincangan.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya memastikan bahwa mahasiswa kedokteran lainnya masih bisa laksanakan PPDS anastesi, jurusan yang sama dengan mendiang Aulia, di rumah sakit lain.
"Kemenkes hanya menghentikan proses residensi di RS Kariadi bukan residensi PPDS anastesi di rumah sakit lain. Jadi mereka masih bisa di residensi di tempat lain, tapi kalau di RS Kariadi saya stop dulu," kata Azhar kepada wartawan, ditemui di Jakarta, Senin (19/8/2024).
Walau begitu, diakui juga oleh Azhar bahwa pemberhentian PPDS anastesi di RS Kariadi itu sangat berdampak bagi dokter muda lainnya yang masih jalani proses pendidikan. Sebab, RS Kariadi sendiri termasuk salah satu yang ada di bawah Kemenkes dan menjadi rumah sakit pendidikan utama dengan jumlah pasien yang banyak.
Baca Juga: PPDS Anastesi Di RS Kariadi Dihentikan, Kemenkes: Banyak Dokter Muda Kehilangan Kesempatan Praktik
Berita Terkait
-
PPDS Anastesi Di RS Kariadi Dihentikan, Kemenkes: Banyak Dokter Muda Kehilangan Kesempatan Praktik
-
Viral Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip, Tompi Singgung Budaya Nakes Junior Takut Beri Kritik
-
Soal Aulia Risma Lestari, Kemenko PMK Akui Kasus Bullying Dokter Dipicu Senioritas
-
Korban Seperti Aulia Risma Lestari Ternyata Banyak, Ini Langkah Kemenkes usai Terima 1.500 Laporan Kasus Bullying Dokter
-
Joko Anwar Sentil Produser Film Dosen Ghaib Promo Pakai Kasus PPDS Undip: Tak Beretika
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan