Suara.com - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) berencana melaporkan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, karena diduga terlibat dalam kasus suap izin usaha pertambangan (IUP) di Maluku Utara.
Bobby Nasution diduga terlibat dalam pemberian suap kepada mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba dalam mengurus IUP di Halmahera.
Nama Bobby serta istrinya, Kahiyang Ayu, juga telah disebut dalam persidangan Abdul Ghani. Dalam sidang kasus suap tersebut, muncul istilah 'Blok Medan' yang selalu digunakan oleh Abdul Ghani saat mengurus IUP. Kode ‘Blok Medan’ merujuk terhadap pengurusan IUP untuk perusahaan yang diduga milik Bobby.
"Kemungkinan besar (akan kembali laporkan Bobby) dan kita akan mengumpulkan beberapa bukti lain lagi untuk memperkuat data-data yang akan kita laporkan," kata juru kampanye Jatam Alfarhat Kasman dalam diskusi media secara virtual, Rabu (21/8/2024).
Farhat menyampaikan bahwa Jatam sebenarnya sudah pernah melaporkan Bobby ke KPK sejak beberapa bulan lalu. Akan tetapi, laporan tersebut tak pernah ditindaklanjuti oleh lembaga antirasuah tersebut.
Jatam merasa kalau KPK tak bisa diharapkan untuk mengusut dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Jokowi. Sehingga, laporan yang direncanakan itu bisa jadi tidak lagi dilayangkan ke KPK.
"Mungkin kita tidak bisa mengharapkan KPK kalau ini bersinggungan dengan istana. Kita bisa mengatakan kalau ini sudah terkoktasi oligarki kekuasaan," ujarnya.
Pada acara yang sama, ekonom Faisal Basri juga memberikan pandangannya. Menurutnya, dugaan korupsi tambang akan lebih mudah terkuak secara menyeluruh apabila Jokowi tak lagi menjabat di pemerintahan.
Itu sebabnya, Faisal menyebut bahwa Jokowi gencar lakukan cawe-cawe politik jelang berakhirnya masa jabatan sebagai presiden. Tujuannya agar tetap memiliki 'kekuasaan' meski tak lagi punya jabatan di pemerintahan.
Baca Juga: Disebut 'Melawan' Edy Rahmayadi, Bobby Nasution: Istilah Kasar, Yang Benar Siap Adu Gagasan
"Kalau kekuasaan semakin jauh dari Jokowi akan mudah lagi. Makanya dia melakukan konsolidasi supaya dia memegang Golkar, dia khawatir, karena dia sadar kelemahan dia banyak sekali dan dia ingin minta perlindungan itu," kata Faisal.
Berita Terkait
-
Begini Cara Kahiyang Ayu Atasi Stunting dan Wujudkan Indonesia Emas 2045
-
Bobby Nasution: Potensi Parkir Berlangganan Cukup Tinggi, 312.107 Roda Empat, 1.179.623 Roda Dua
-
Momen HUT RI, Bobby Nasution Beri Bantuan dan Renovasi Gedung Veteran di Medan
-
Disebut 'Melawan' Edy Rahmayadi, Bobby Nasution: Istilah Kasar, Yang Benar Siap Adu Gagasan
-
Resmi Didukung PKB, Bobby Ogah Pakai Kata 'Melawan' Edy Rahmayadi: Istilah Kasar, Yang Benar Siap Adu Gagasan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD