Suara.com - Aksi Kamisan turut menggemakan #kawalputusanMK. Aksi yang berlangsung di depan Istana Merdeka Jakarta ini menguliti dosa-dosa Jokowi selama 10 menjabat Presiden untuk Republik Indonesia tercinta ini.
Pantauan Suara.com di depan Istana Merdeka, tampak Reza Rahadian yang ikut Aksi Kamisan. Tampak poster-poster bertuliskan mada protes, semisal "Sudah lah pak, kami sudah muak #tolakpolitikdinasti", "telah mati demokrasi", dan "Lawan Elite Pembegal Konstitusi".
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menyoroti Istana yang ia anggap sebagai biang keladi dari segala persoalan bangsa dan negara. Termasuk ulah para partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat yang mencoba menganulir putusan Mahkamah Konstitusi berkaitan aturan Pilkada.
"Yang sekarang masih dipersoalkan oleh kaum muda di luar adalah ranting-ranting kejahatan politik, yaitu DPR dan partai-partai politik," ujar Usman dalam orasinya di Aksi Kamisan, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
"Yang dipersoalkan oleh Aksi Kamisan adalah akar kejahatan, yaitu di Istana. Betul?" tegas Usman sembari menunjuk gedung Istana Merdeka yang berada di seberang jalan.
Usman dan para aktivis yang hadir dalam Aksi Kamisan menyerukan perlawanan terhadap Jokowi.
"Hidup korban!" ucap Usman
"Jangan diam!" sahut massa.
Baca Juga: Teka-Teki Terjawab: Agus Gumiwang Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar 2024-2029
"Jangan diam!" ujar Usman
"Lawan," sahut massa.
"Lawan Jokowi!" ucap Usman.
"Lawan!" sahut massa.
Melalui orasinya di depan Istana Merdeka, Usman membeberkan dosa-dosa Jokowi. Mulai dari pembentukan UU Ciptaker, mengangkangi otonomi daerah yang menjadi warisan demokrasi, mengambil keputusan untuk kepentingan oligarki, menebalkan kekuasaan melalui pelemahan oposisi di parlemen, pelemahan media massa, pengkerdilan penegak hukum, memecah belah masyarakat, hingga merusak integritas pemilihan umum.
Berita Terkait
-
PBNU Mau Jadi Investor IKN, Bakal Beli Tanah 100 Hektare
-
Megawati Sindir Jokowi yang Sudah Mau Selesai: Sekarang Wih, Gile
-
3 Persamaan Marie Antoinette dengan Erina Gudono: Ratu Prancis vs Mantu Presiden, Ending Tragis...
-
Seperti Jokowi, Prabowo Direncanakan Juga Bangun Jalan Tol Sepanjang 2.300 KM
-
Jelang Jokowi Lengser, Angka PHK Mendadak Meledak 32 Ribu Orang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!