Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW), mendoakan niatan Anies Baswedan yang ingin membuat partai politik baru usai gagal maju di Pilkada 2024. Menurutnya, hal tersebut merupakan keinginan yang wajar.
HNW awalnya menyampaikan kalau PKS sebenarnya ngebet ingin mengusung Anies maju di Pilgub Jakarta. Namun karena keadaan akhirnya tak bisa dilanjutkan.
"Jadi skarang saya kira sikapnya adalah demokrasi memang adalah pilihan Pak Anies sendiri tidak mau masuk partai atau Pak Anies kemudian tidak ada partai yang mencalonkan dan beliau kemudian akan membuat partai saya doakan beliau agar sukses dengan partai barunya atau partai yang beliau akan buat," kata HNW di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Membentuk partai politik, kata dia, merupakan keinginan yang wajar untuk seseorang yang ingin membangun Indonesia.
Ia lantas mencontohkan kisah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sempat gagal menjadi calon wakil presiden kemudian berhasil menjadi Presiden usai mendirikan Partai Demokrat.
"Dulu Pak SBY ketika beliau mencalonkan diri sebagai wakil presiden di MPR bertarung dengan pak Hamzah Haz dan lain sebagainya beliau kalah kan, dan akhirnya beliau bikin Demokrat dan akhirnya beliau menang sebagai presiden 2004," katanya.
Kendati begitu, kata dia, dengan mendirikan partai tidak serta merta langsung akan menjadi Presiden. Ia mencontohkan lagi beberapa hal.
"Sekalipun memang tidak otomatis bikin partai otomatis akan kemudian bisa jadi presiden nggak juga, kita tahu waktu itu mas Budiman Sudjatmiko dulu membuat prd ternyata juga kita tahu bagaimana hasilnya. Kita juga tahu pak Hary tanoe Perindo dan bagaimana hasilnya," katanya.
Namun, kata dia, dengan ketokohan yang dimiliki Anies tak ada salahnya diteruskan untuk membuat partai politik baru.
Baca Juga: Reaksi Golkar Soal Wacana Anies Jadi Timses Tim Pramono-Rano: Hal Wajar dalam Kontestasi
"Dalam konteks beliau membuat parpol, maka kontribusi menghadirkan demokrasi yang berkualitas, yg ada alternatifnya, tapi karenanya tidak perlulah sekarang saling membuzzer, saling menciptakan kondisi yamg seolah-olah harus ada pembelahan," ungkapnya.
"Kalau tidak dukung Pak Anies, artinya harus kemudian anti Pak Anies atau kemudian mendukung pak Anies artinya harus anti kepada yang tidak dukung pak Anies. Demokrasi memberikan ruang untuk kita bersepakat atau tidak bersepakat. Yang penting semuanya tetap dalam koridor hukum, koridor konstitusi, koridor utk indonesia yang lebih baik," imbuhnya.
Anies Mau Buat Parpol
Sebelumnya, Anies Baswedan membuka peluang untuk menbangun organisasi masyarakat atau partai politik usai tak maju di Pilkada 2024. Hal itu seiring dengan semakin besarnya semangat perubahan yang ia rasakan.
Anies menyampaikan hal tersebut dalam pernyataannya di akun Youtubenya, dilihat Suara.com, Jumat (30/8/2024).
"Apakah lalu akan buat partai politik baru gini bila untuk mengumpulkan semua semngat oerubahan yang sekaring semakin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies.
Berita Terkait
-
Colek Amien Rais hingga Paloh, Analis Beberkan Modal Kuat Anies untuk Bentuk Parpol
-
Rencana Anies Dirikan Parpol Baru Dinilai Positif, Harus Segera Direalisasikan
-
JIS Dipuji Pramono Anung, Tapi Fasilitas Pendukung dari Era Anies Tak Dilanjutkan
-
Reaksi Golkar Soal Wacana Anies Jadi Timses Tim Pramono-Rano: Hal Wajar dalam Kontestasi
-
Pastikan Ketua Timses Pilkada DKI Bukan Anies, Pramono Anung: Orangnya Good Looking
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga