Suara.com - Nama Letjen TNI Purn AM Putranto menjadi perbincangan setelah didapuk menjadi ketua tim pemenangan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024.
Putranto dalam beberapa kesempatan mengaku mendapat tugas dari Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membantu pemenangan Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng.
Menariknya, Putranto merupakan satu angkatan dengan Andika Perkasa yang maju di Pilgub Jateng dengan Hendi Prihadi.
Andika Perkasa dan Putranto merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Lantas, seperti apa profil dan karier Putranto. Berikut ini ulasannya:
Profil Letjen TNI Purn AM Putranto
Pemilik nama lengkap Anto Mukti Putranto lahir di Jember, Jawa Timur pada 26 Februari 1964. Dia tercatat merupakan lulusan Akmil 1987.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akmil, Putranto kemudian melanjutkan ke Sussarcab Infanteri (1987), Lat Sar Para (1988), Jump Master (1990), Suslapa I/Inf (1993), Diklapa II/Inf (1997), Seskoad (2000), Susdanyonif (2000), Susdandim (2004), Sesko TNI (2011), dan Lemhannas.
Pria 60 tahun itu memiliki hobi otomotif. Dia pernah Ketua Badan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) periode 2021-2024.
Riwayat Karier
Baca Juga: Pesan Jusuf Kalla Agar Prabowo Tak Salah Pilih menteri: Cari Yang Profesional
Perjalanan karier Putranto cukup mentereng. Lulus Akmil dengan pangkat pertamanya Letnan Dua Infanteri, dia pernah menduduki jabatan mentereng.
Putranto pernah menjadi Danton 3/B Yonif Linud 612/Modang (1986), Dankima Yonif Linud 612/Modang (1990), Dankipan A Yonif Linud 612/Modang (1992), Pasi 4/Log Yonif Linud 612/Modang (1994), dan Pasi 3/Pers Yonif Linud 612/Modang (1995).
Dia juga sempat menduduki posisi sebagai Pasi Ops Kodim 0905/Balikpapan (1996), Gumil Gol VI/Septik Pusdikif (1997), Kasi Dok/Turjuk Linud Pussenif (1998), Pamen Pussenif (Dik Seskoad), Ps. Danyonif Linud 433/Julu Siri (2000), Danyonif Linud 433/Julu Siri (2001), Pabandya Ops Sops Kostrad (2002), Dandim 1422/Maros (2004), dan Dandim 1408/BS Makassar (2005).
Pada Tahun 2000 pernah bertugas di Kongo dengan posisi Dansatgas Yonif Mekanis TNI.
Kariernya semakin moncer setelah itu. Dia pernah menduduki posisi sebagai Kasbrigif Linud 3/ Tri Budi Sakti (2006), Waaster Kaskostrad (2008), Danbrigif Linud 18/Trisula (2009), Danmentar Akmil (2011), dan Danrem 061/Surya Kencana (2012).
Pada Tahun 2012, dia menduduki posisi Paban VI/Binorg Srenad, menjadi Dan PMPP TNI (2013). Tahun 2016, Putranto menjabat sebagai Pangdivif 1/Kostrad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo