Suara.com - Populasi transgender di Indonesia masuk ke dalam 11 besar di dunia. Angka ini tentu mengejutkan sebagian pihak yang masih mendiskriminasikan kalangan tersebut.
Sejarah komunitas transgender di Indonesia memang cukup sulit dan penuh tantangan. Indonesia memang tidak secara resmi mengkriminalisasi komunitas transgender.
Tetapi hingga saat ini kelompok yang juga dikenal Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBTQ ini kerap mendapatkan ancaman dan persekusi.
Faktor lingkungan hingga agama sangat berpengaruh terhadap keberadaan kaum ini. Di Indonesia sendiri, banyak agama yang tidak mengakui identitas LGBT.
Termasuk agama mayoritas yakni agama Islam yang sebagian pengikutnya masih tidak mengakui keberadaan LGBT.
Kendati demikian, menurut data dari World Visualized, populasi transgender di Indonesia justru menempati angka ke-11 terbesar di dunia dengan jumlah populasi 43.100 jiwa.
Angka pertama diduduki oleh USA atau Amerika Serikat yang memiliki populasi 1.000.000 jiwa transgender di negaranya.
Kemudian disusul Brazil dengan populasi transgender sebanyak 1.000.000 jiwa, Filipina 239.100 jiwa, Afrika Selatan 179.300 jiwa.
Disusul Meksiko 123.000 jiwa, Kanada 101.000 jiwa, Nigeria 64.200 jiwa lalu Thailand 62.800 jiwa, Republik Demokratik Kongo (RDK) 57.000 jiwa dan Pakistan 52.400 jiwa.
Baca Juga: Tak Tahu Jadi Tempat Kontes Transgender, Manajemen Hotel Orchardz: Awalnya Cuma Dangdutan
Keseluruhan angka ini masuksSekitar 2% dari populasi global yang mengidentifikasi diri sebagai transgender, gender-fluid, atau non-biner.
Namun angka yang diungkap oleh World Visualized ini memiliki penghitungan yang masih belum akurat 100% karena tetap ada definisi yang bervariasi dan diskriminasi yang meluas.
Adapun "World Visualized" adalah komunitas atau inisiatif yang berfokus pada menggunakan platform visual, contohnya Instagram, untuk menggambarkan dan memahami berbagai aspek dari dunia secara lebih mendalam dan kreatif.
Komunitas ini sering kali mencakup individu dan kelompok yang menggunakan media visual untuk mengeksplorasi dan berbagi perspektif tentang tema-tema global, sosial, atau budaya.
Tujuannya adalah untuk menghubungkan orang-orang melalui visualisasi yang menggugah pemikiran dan memperluas pemahaman kita tentang dunia.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mata: Ada Siswa Diduga Ingin Balas Dendam dan Bunuh Diri
-
Polri Laporkan Ledakan di SMAN 72 ke Prabowo, Apa Dugaannya?
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!
-
Legislator PDIP: Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, Rekam Jejaknya Terlalu Kelam!
-
Maman Ditabrak sampai Terpelanting! Siswa Panik Selamatkan Diri saat Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakut
-
Saksi Mata Sebut Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 adalah Siswa Pendiam
-
Dua Ledakan di Dalam Masjid SMA 72 Jakarta: Jumlah Korban Bertambah, 3 Luka Parah
-
Saksi Mata Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara: Persis Bom!, Detik-detik Mencekam di Tengah Salat Jumat