Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mendorong Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop sebagai solusi energi yang ramah lingkungan dan ekonomis. Dengan memanfaatkan energi matahari, PLTS Rooftop tidak hanya mengurangi tagihan listrik rumah tangga, tetapi juga menekan emisi karbon.
"PLTS Rooftop dapat mengurangi tagihan listrik rumah tangga dengan memanfaatkan energi matahari. Pada siang hari, kebutuhan listrik sebagian atau sepenuhnya dipasok dari sistem ini," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (DTKTE) Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho kepada Suara.com, Rabu (18/9/2024).
Dari sisi lingkungan, PLTS Rooftop juga berdampak positif, karena mengurangi penggunaan energi fosil selaku bahan bakar pembangkit listrik. Dengan demikian, kelestarian lingkungan akan lebih terjaga.
"Sistem ini menggunakan energi bersih, sehingga mengurangi konsumsi listrik dari PLN yang masih bergantung kepada energi fosil, berkontribusi pada perbaikan lingkungan dan penurunan emisi gas rumah kaca," kata Hari.
Meskipun memerlukan investasi awal untuk instalasi PLTS Rooftop, lanjutnya, rata-rata waktu pengembalian investasi berkisar 10-15 tahun, tergantung berbagai faktor. "Komponen utama dari sistem ini meliputi panel surya, inverter, serta sistem penopang, yang semuanya membutuhkan perawatan dan pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerja optimal," ucap Hari.
Untuk menjaga ekosistem, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan PLTS Rooftop dengan kapasitas mencapai 200 megawatt pada 2050. Hal ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021 yang berfokus pada pembangunan rendah karbon dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Sejak dimulai pada 2007 di Kepulauan Seribu, program ini terus berkembang dan telah menghasilkan pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 22 ton hingga akhir 2023.
Dengan langkah ini, Pemprov DKI berharap, PLTS Rooftop dapat menjadi bagian integral dalam strategi energi terbarukan, mendukung pencapaian target pengurangan emisi karbon 30 persen pada 2030,serta menuju net-zero pada 2050.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengakui, penggunaan PLTS penting untuk masyarakat. Bahkan, ia menyarankan Pemprov DKI Jakarta memberi subsidi bagi warga yang ingin melakukan pemasangan.
Baca Juga: Diapresiasi, Kolaborasi Pembangunan PLTS Aruna di Purwakarta Pasok Kawasan Industri Hijau
"Ini sudah lama, harusnya didorong ya. Kalau bisa masyarakat disubsidi, biar mereka tahu apa untungnya menggunakan PLTS ini," tutur Trubus kepada Suara.com.
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta pun harus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang berada di kalangan ekonomi menengah ke bawah.
"Kadang mereka mikirnya PLTS enggak bisa dipakai kalau malam, karena enggak ada matahari. Harus ada edukasi dari penyerapan energi surya jadi listrik, sampai ke dapur itu bisa nyala gimana," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Jawab Tudingan Suswono: Bantuan Tempat Ibadah Malah Ditingkatkan
-
Ketum PITA: Peran Kasetpres Heru Budi Dibutuhkan Demi Sukseskan Momen Sertijab Presiden
-
Pemprov DKI Gencar Tanam Mangrove di Hutan Lindung dan Hutan Produksi, Ini Manfaatnya!
-
Masalah Sanitasi Jangan Dianggap Remeh, Begini Cara Pemprov DKI Mengatasinya
-
Anak Usaha MMSGI Bangun PLTS 1,032kWp Bersama Sembcorp
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta