Suara.com - Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Uzbekistan, Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri melakukan ziarah ke makam Imam Al Bukhari di Desa Khartang yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Samarkand.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Suara.com, Megawati tiba di lokasi musoleum itu pada Jumat (20/9/2024), sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
Dengan mengenakan busana panjang warna merah berbalut kerudung putih, Megawati disambut oleh Wakil Gubernur Samarkand Rustam Kobilov dan Direktur kompleks Imam Bukhari Maqsud Hoji.
Megawati didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie.
Terlihat juga yang turut mendampingi Megawati, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina, serta Samuel Wattimena, anggota DPR RI terpilih.
Maqsud Hoji pun mempersilakan Megawati beserta rombongan untuk masuk ke dalam kompleks makam Imam Bukhari.
Saat perjalanan menuju makam, Megawati juga menyempatkan bertanya kepada Maqsud Hoji terkait beberapa sisi bangunan kompleks makam yang tengah dalam proses renovasi.
Megawati terlihat sangat terkesan dengan ukiran dinding dan atap di salah satu sisi kompleks makam yang sangat indah. Di mana perpaduan warna cream serta ukiran gambar khas Uzbekistan.
Meski kompleks makam masih dalam proses renovasi, namun Megawati tetap terkesan dengan sejumlah sisi bangunan.
Baca Juga: PDIP Jelaskan Tujuan Megawati Ziarah Ke Makam Imam Al Bukhori Di Uzbekistan
Bangunan kompleks musoleum itu memang sedang direnovasi. Khususnya di bagian mesjid. Namun itu tak membuat Megawati dan rombongan berhenti untuk melakukan ziarah itu.
Megawati tampak khusyuk berdoa di dekat makam Imam Al Bukhari. Lama ia berdoa, dan terlihat sambil menitikkan air mata. Usai berdoa, sehelai tisu diambilnya untuk menyeka air mata dan hidung yang berair.
Usai berdoa, Megawati dan rombongan menemui jajaran pengurus utama Kompleks tersebut. Putri Proklamator RI Sukarno itu menyerahkan dua buah bingkisan berisi kain batik. Ahmad Basarah yang terus berada di dekat Megawati, tampak berkomunikasi dengan pihak sang wakil gubernur dan Pengurus Masjid tentang niatan Bu Mega.
Semuanya terjadi apa adanya, dengan para pekerja konstruksi terus bekerja sambil melihat dari jauh. Megawati hadir tanpa meminta agar semua pekerjaan dihentikan.
Kompleks musoleum memang sedang direkonstrukso total dengan luasan total 48 ribu meter persegi. Nantinya bila selesai, kompleks akan memiliki mesjid indah yang bisa mrnampung 9000an ummat ketika shalat bersama. Selain itu, rekonatruksi akan menyiapkan sebuah taman indah seluas 4400 meter persegi. Begitu informasi dari website informaso mengenai Samarkand.
Ahmad Basarah sebelumnya menjelaskan bahwa kunjungan Megawati diharapkan menjadi pengingat memori kolektif bangsa Indonesia akan peran dan legacy Presiden Soekarno terhadap dunia Islam. Saat ini makam Imam Bukhari menjadi ziarah wisata umat Islam dunia termasuk masyarakat Indonesia.
"Dari kunjungan Ibu Megawati ini diharapkan ada pencerahan untuk masyakarat Indonesia dan juga dunia internasional akan legacy Bung Karno terhadap perkembangan dunia Islam, selain memunculkan dampak sosial ekonomi bagi kedua negara," kata Basarah.
Wakil Ketua MPR RI ini mengingatkan peran besar Presiden Soekarno dalam penemuan makam Imam Al Bukhari.
"Dimana, Bung Karno tokoh yang meminta kepada pemerintah komunis Soviet kala kunjungan kenegaraannya tahun 1956 agar ditemukan makam tersebut. Ini legacy Bung Karno untuk dunia Islam," tegasnya.
Kunjungan Megawati ini pun diharapkan semakin memperkuat hubungan kedua negara.
"Saat Ibu Megawati berbincang dengan Wakil Gubernur Samarkand Rustam Kobilov kemarin, terlihat keinginan untuk mempererat hubungan kedua negara, khususnya antara Samarkand dengan Jakarta," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sama-Sama Pejabat Naik Private Jet: Beda Nasib Kaesang, Mahfud MD dan Megawati
-
PDIP Jelaskan Tujuan Megawati Ziarah Ke Makam Imam Al Bukhori Di Uzbekistan
-
Dari Rusia Kini Di Uzbekistan, Megawati Akan Ziarah Ke Makam Imam Al Bukhori Hingga Terima Gelar Profesor Kehormatan
-
Jelang Pertemuan Megawati-Prabowo, PDIP: Ini Bukan soal Bagi-bagi Kekuasaan!
-
Megawati Disenggol Istana Soal Jet Pribadi, Elite PDIP Langsung Beri Pembelaan Begini
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Revolusi Pendidikan Digital Prabowo: 330 Ribu Sekolah Bakal Punya 'Guru Terbaik' via Layar Pintar
-
KPK Selidiki Waktu dan Modus Dugaan Aliran Uang Ridwan Kamil ke Selebgram Lisa Mariana
-
Alarm Merah RAPBN 2026, DPD RI Protes Keras Anggaran Daerah Dipangkas
-
Emil Dardak Ungkap Kejanggalan dalam Aksi Pembakaran Gedung Grahadi