Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengklaim bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya tidak meminta imbalan untuk membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
Mehrtens merupakan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru yang disandera oleh OPM kelompok Egianus Kogoya di pegunungan Papua sejak 7 Februari 2023.
“Tidak ada. Tidak ada yang mereka minta. Kami hanya (melakukan) pendekatan secara persuasif,” kata Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).
Hadi menjelaskan bahwa pembebasan Mehrtens membutuhkan proses negosiasi yang sangat panjang, dan dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz dari TNI-Polri.
“Dari waktu ke waktu, dari hari ke hari, memantau perkembangan di wilayah Nduga, dan kami bersyukur apa yang kami inginkan di lapangan bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Walaupun demikian, dia menyampaikan bahwa proses negosiasi turut melibatkan tokoh adat, masyarakat, gereja. Menurut dia, semua pihak sangat memengaruhi dalam proses pembebasan Mehrtens.
“Bayangkan satu tahun tujuh bulan kami melakukan negosiasi, dan alhamdulillah kami tim Satgas, dan dibantu oleh seluruh komponen bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik,” jelasnya.
Mehrtens dibebaskan pada Sabtu, dan dijemput oleh tim Satgas Operasi Damai Cartenz di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga.
Kemudian, Satgas menerbangkan Mehrtens ke Timika untuk proses cek kesehatan. Setelah dinyatakan sehat, Mehrtens diterbangkan dari Timika menuju ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang milik TNI AU.
Baca Juga: Dibebaskan OPM, Ini Kata-kata Pertama Pilot Susi Air Philip Mehrtens
Setetibanya di Jakarta, Mehrtens telah diserahkan oleh Pemerintah RI yang diwakili oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto kepada Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett yang mewakili pemerintah negaranya. (Antara)
Berita Terkait
-
Dibebaskan OPM, Ini Kata-kata Pertama Pilot Susi Air Philip Mehrtens
-
Akhir Drama Penyanderaan Pilot Susi Air, Philip Mehrtens Kembali ke Pelukan Selandia Baru
-
Cerita Satgas Elang IV Lacak Keberadaan Philip Mehrtens Sejak 2023 Sampai Dibebaskan
-
Pilot Susi Air Berhasil Dibebaskan dari Tangan OPM, Jokowi Apresiasi Kinerja TNI-Polri
-
Langsung Video Call Kapten Philip Usai Dibebaskan OPM, Susi Pudjiastuti: Sedih dan Bahagia Campur Aduk
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Dikritik, Mensos Gus Ipul: Itu Bukan Keputusan Saya Pribadi
-
Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ketua MPR: Tunggu Keputusan Presiden!
-
Bobon Santoso Ungkap Perjalanan Berbahaya di Papua: Heli Batal Jemput, Dikawal TNI Bersenjata
-
Apa Urgensi Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Sekolah? Begini Sejarah Relasi Indonesia dan Brasil
-
Biar Jera, Warga Jakarta Bakar Sampah di Ruang Terbuka Bakal Kena Sanksi: Foto Disebar ke Medsos!
-
Sambangi Balai Kota, Gus Ipul 'Tagih' Pramono Sekolah Rakyat Permanen: Kami Harap Dukungan Lahan
-
Penyebar Meme Bikin Underbow Golkar Ngamuk, Bahlil Lahadalia Justru Santai: Sudahlah Saya Maafkan
-
Polri Ungkap 38 Ribu Kasus, Tren Baru Narkoba Sasar Anak Muda Dinilai Lebih Mematikan!
-
Menko Cak Imin Minta Siswa SMK Disiapkan Kerja di Luar Negeri: Peluangnya Bagus
-
'Harus Adil' Permintaan Khusus Golkar Jelang Sidang MKD yang Putuskan Nasib Adies Kadir